Cybersecurity merupakan perhatian utama berbagai perusahaan di dunia. Tak terkecuali, perusahaan teknologi mobile seperti smartphone dan tablet.
Akhir-akhir ini maraknya pencurian fisik perangkat keras masih tetap menduduki peringkat nomor satu, dan merupakan salah satu penyebab terbesar dari pelanggaran keamanan informasi khususnya bagi dunia kesehatan swasta.
Menurut Departemen Kesehatan dan Layanan, database informasi kesehatan pasien telah banyak dicuri. Hal ini dikarenakan banyak pasien yang mengirim data online serta pihak manajemen yang mengelola data dengan perisai keamanan yang rendah.
Tahun ini, data untuk lebih dari 2,6 juta pasien termsuk 32 insiden termasuk serangan cyber, kehilangan, pencurian, dan akses tidak sah marak dilakukan. Pencurian terbesar terjadi pada Januari lalu, setelah ada laporan bahwa dinas kesehatan AS telah kehilangan data pasein sebanyak 1,9 juta dari komputer.
Dari 32 pelanggaran yang dilaporkan sejauh ini di tahun 2011, 18 disebabkan oleh pencurian laptop atau perangkat portable lain, sehingga pelanggaran data lebih dari 640.000 individu.
“Pencurian juga merupakan penyebab pelanggaran terbesar kedua pada tahun 2011 setelah sebuah komputer desktop yang berisi informasi pribadi, telah kehilangan 514.330 data rumah sakit karena dicuri,” ujar pihak rumah sakit Eisenhower Medical Center di California, Maret lalu.
Industri kesehatan mungkin lebih rentan terhadap jenis-jenis pelanggaran dari beberapa bidang karena sering menggunakan teknologi komputer. Kesehatan dan perusahaan farmasi memiliki salah satu tingkat tertinggi kehilangan data – posisi kedua ditempati bidang pendidikan dan penelitian lapangan. Demikian menurut laporan yang diterbitkan oleh Intel Corporation dan Institut Ponemon.
Studi ini menemukan bahwa kebanyakan organisasi (dua pertiga) tidak mengambil keuntungan dari praktik keamanan seperti enkripsi, yang akan menyimpan data aman jika perangkat informasi yang tinggal di dicuri. Empat puluh enam persen dari laptop berisi data rahasia, hanya 30 persen digunakan enkripsi, ujar laporan tersebut.|SWATT Online|