Banyak cara mengumpulkan dana untuk korban bencana alam, seperti di Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, dan Gunung Merapi di Yogyakarta. Satu di antaranya seperti yang dilakukan kelompok seniman dan mahasiswa Bali. Mereka melakukan aksi lukis badan, baru-baru ini.
Dalam aksi ini, para mahasiswa yang tergabung dalam Teater Orok, melukis seluruh tubuhnya di depan kampus mereka, Universitas Udayana. Kemudian mereka berusaha menarik perhatian pengguna jalan agar mau membantu para korban bencana alam.
Sedangkan di Pantai Kuta, keluarga besar Minang di Bali menggelar pertunjukan seni tradisional. Seperti halnya mahasiswa, mereka juga mengumpulkan dana untuk para korban di Mentawai. Kehadiran para warga Minang ini mendapat respons positif dari wisatawan lokal dan mancanegara untuk memberi bantuan.
Di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, pengumpulan dana untuk korban bencana juga dilakukan di kantor-kantor pemerintah dan swasta. Cara jemput bola ini terbukti efektif. Para pegawai maupun pejalan kaki antusias turut menyumbang.
Sementara di Maluku, siswa SMPN 2 Ambon menghimpun dana untuk korban Merapi dan Mentawai dengan mendatangi setiap kelas. Hasilnya, sekitar Rp 1 juta terkumpul dan siap disumbangkan.
Beda lagi di Cimahi, Jawa Barat. Di sana, anggota Karang Taruna Kota Cimahi mendandani diri dengan pakaian kumal dan melumuri badan dengan lumpur. Ini sebagai wujud keprihatinan atas kondisi para korban Merapi maupun Mentawai. Aksi yang digelar di Alun-alun Kota Cimahi cukup mengundang perhatian sehingga warga tak segan menyumbang.
Sumber: liputan6.com