Pasuruan – Pengrusakan mushola di Dusun Krajan Desa Tambak Rejo, Kecamatan Pasrepan Pasuruan, dipicu kemarahan karena dilarang melakukan patrol sahur.
Kemarahan itu kemudian berujung pada pengrusakan mushola milik Sunali pada Minggu (14/8/2011) oleh remaja dari Desa Lemahbang Kecamatan Pasrepan.
“Pemicunya karena remaja Lemahbang jengkel dilarang patrol sahur,” kata AKBP Agung Yudha Wibowo kepada detiksurabaya.com, Senin (15/8/2011).
Dua hari sebelum kejadian, remaja Lemahbang melakukan patrol sahur di sekitar lokasi kejadian. Namun remaja Dusun Krajan yang saat itu berada di mushola dekat rumah Sanuli (41) menegur rombongan patrol sahur tersebut.
Mereka meminta agar remaja Lemahbang tidak melakukan patrol di wilayahnya karena biasannya sudah dibangunkan mereka sendiri. Karena mendapat teguran, remaja Lemahbang marah dan pada hari Minggu menjelang maghrib remaja dan warga Lemahbang melakukan pengrusakan mushola dengan pentungan, celurit dan batu.
Akibat aksi 100-an massa itu, bukan hanya mushola yang mengalami kerusakan. Dua rumah di sekitar mushola yang salah satunya milik Sunali (41) juga ikut mengalami kerusakan.
“Ini murni kesalafahaman saja, tak ada unsur politik maupun agama,” tandas mantan Kapolres Pasuruan Kota ini.
Saat ini polisi masih memeriksa 10 orang saksi dan belum ada yang ditetapkan jadi tersangka. Sementara polisi masih melakukan penjagaan di lokasi untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan. dtc