Karman, pengusaha jasa konstruksi, warga Bayor-Bayor asal Desa Bambu, Kecamatan Mamuju, membacok Nabhan, ketua panitia lelang proyek pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Barat.
Motifnya, ia merasa dirugikan dalam proses tender proyek senilai Rp 4 miliar lebih. Pembacokan terjadi di Jalan Jenderal Sudirman, Mamuju, sekitar 50 meter dari rumah jabatan gubernur Sulbar, Selasa (28/12/2010).
Saat itu, korban hendak menuju kantor dinas PU untuk bekerja. Usai 10 kali membacok korban dengan parang panjang, pelaku langsung menyerahkan diri ke Polsek Mamuju. Ia kemudian dibawa ke Polres Mamuju untuk menjalani pemeriksaan.
Kabag Reskrim Polres Mamuju, AKP Erwin mengatakan, pelaku nekad menghabisi korban karena merasa dicurangi dalam proses tender yang dimenangkan salah satu perusahaan yang diketahui sebagai pemenang keenam.
“Ini masih pengakuan tersangka. Namun, kami akan terus mendalami apa motivasi yang sesungguhnya atas kejadian tersebut,” ungkapnya.
Erwin menjelaskan, saat ini korban pembacokan itu mengalami kondisi yang sangat kritis dan sedang menjalani perawatan secara medis di Rumah sakit umum Daerah (RSUD) Mamuju.
Terpisah, Musdar, salah seorang keluarga korban yang ditemui di RSUD Mamuju, mengatakan, kondisi korban sangat kritis setelah ditebas parang panjang secara berulang-ulang oleh pelaku.
“Kondisinya sangat kritis atas luka robek yang dideritanya. Lukanya sangat serius bahkan hingga kini korban belum sadarkan diri,” tuturnya.
Ia menerangkan, sebelum kejadian korban sering didatangi para pengusaha setelah dilakukan penetapan proyek sekitar dua pekan lalu.
“Memang akhir-akhir ini banyak pengusaha yang merasa kecewa atas penetapan pemenang proyek itu datang ke rumah dalam jumlah lebih 10 orang. Bahkan, kedatangan para pengusaha itu terkadang membentak korban karena tidak puas hasil penetapan proyek ini,” tuturnya.
Ia menambahkan, selain didatangi para pengusaha tersebut, korban pun banyak yang melakukan teror melalui telepon dengan nada ancaman.
Sumber: kompas.com