Aksi mogok kerja yang dilakukan Asosiasi Pilot Garuda (APG) berdampak pada situasi pengamanan di kantor Garuda di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Security menjaga ketat pintu masuk Garuda operation center (GOE).
Pengamatan wartawan, Kamis (28/7/2011) pukul 03.00 WIB, puluhan security berpakaian dinas dan bersafari hitam berdiri tegak di depan pintu masuk kantor. Keberadaan mereka dikeluhkan oleh para pilot Garuda.
Salah seorang pilot, Djakman misalnya mengaku ditegur oleh security untuk tidak duduk-duduk di loby kantor. Tindakan seperti ini dirasa aneh mengingat para pilot merupakan karyawan maskapai penerbangan milik pemerintah itu.
“Ada kegiatan, kalau tidak silahkan keluar,” kata Djakman menirukan ucapan seorang security. Menurutnya, tindakan ini aneh karena dilakukan saat aksi mogok kerja dilakukan. Padahal aksi ini berlangsung tertib tanpa adanya tindakan anarkis. “Aksi kita tidak ada pengrusakan,” imbuhnya.
Setelah aksi yang akan selesai pada pukul 23.59 WIB hari ini, kata Djakman, pilot yang menggelar aksi akan kembali bekerja pada Kamis 29 Juli 2011. “Aksi cuma hari ini, besok sudah kerja lagi,” katanya.
Vice President APG Edward Mahar, menyesalkan adanya tindakan ini. Seharusnya pihak managemen tidak melakukan pelarangan, terlebih loby kantor merupakan area umum yang biasa dilalui para karyawan.
“Itu area umum tidak seharusnya dilarang,” tegasnya. Sementara itu Direktur Operasional Garuda Indonesia, Ari Sapari mempersilahkan APG untuk menggelar aksi mogok kerja. Terpenting pelayanan terhadap penumpang diutamakan. “Jangan mengintimidasi yang lain. Silahkan menggelar aksi,” tandasnya. [dtc]