Situbondo – Upaya penjualan bangkai sapi di Situbondo digagalkan polisi. Polisi memergoki pengiriman bangkai sapi betina itu saat hendak dijual Rasyid (42), warga Desa Curahtatal, Kecamatan Arjasa, ke seorang jagal di Bondowoso.
Saat diperiksa, bangkai sapi yang dimuat mobil pick up itu sudah dalam keadaan disembelih. Bagian organ dalam sapi juga sudah kosong karena sengaja dibuang.
“Awalnya petugas tidak curiga kalau sapi yang disembelih itu ternyata bangkai. Kami koordinasi dengan dokter hewan dan diketahui sapi itu disembelih saat sudah mati,” kata Aiptu Eko Rudyanto, Kasi Humas Polsek Arjasa, Jumat (1/2/2013).
Dari informasi yang dihimpun, upaya penjualan bangkai sapi betina dipergoki aparat Polsek Arjasa yang sedang patroli, pada Kamis (31/1/2013) malam. Saat melintas di tepi sungai Dusun Telaga, Desa Curahtatal, petugas mencurigai sebuah pick up nopol P 8355 E.
Yang membikin curiga, bak pick up ditutup terpal dan ditimbuni tumpukan jerigen. Polisi pun segera menghentikan pick up warna merah yang disopiri Rasyid.
Saat ditanya muatannya, Rasyid sempat berusaha mengelabui petugas dengan menyebut hendak membeli solar. Petugas yang tidak percaya begitu saja, langsung membuka terpal penutup boks. Saat itulah didapati seekor sapi betina dalam keadaan sudah disembelih. Petugas sempat mencurigai sapi yang dimuat pick up itu hasil curian hingga langsung dibawa ke Polsek Arjasa untuk diselidiki.
“Dari situlah diketahui kalau sapi yang disembelih itu ternyata sudah bangkai. Artinya sebelum disembelih sapi itu memang sudah mati,” sambung Eko.
Dari keterangan Rasyid, diketahui jika bangkai sapi betina itu dibelinya dari Dilla (27), warga Dusun Telaga Desa Curahtatal, Kecamatan Arjasa, seharga Rp 500 ribu. Sebelum disembelih, sapi berumur sekitar 4 tahunan itu sudah dipastikan mati Kamis (31/1/2013) sore. Saat dipergoki petugas, Rasyid berniat menjual bangkai sapi yang sudah disembelih itu ke seorang jagal di wilayah Bondowoso.
“Jadi waktu kita amankan sapi masih utuh, hanya organ dalamnya sudah dibuang. Tadi malam bangkai sapinya sudah kita kubur. Sekarang kita masih mendalami kasus ini,” pungkas Eko. [dtc]