Seorang juru selam asal Amerika mengatakan dia akan menyisir bagian utara Laut Arabia untuk mencari mayat Osama bin Laden.
Bill Warren mengatakan dia ingin memastikan untuk semua orang apakah pemimpin al-Qaida itu dibunuh oleh tim pasukan khusus AS bulan Mei, dan kemudian dikubur di laut.
Warren (59), mengatakan pencarian yang dia rencanakan akan mulai dilakukan sekitar empat pekan ke depan.
Menurut dia, pencarian akan memakan biaya $400.000. Warren mengakui upaya yang dia akan tempuh seperti mencari jarum di tumpukan jerami, tapi menurut dia itu tidak berarti mustahil.
Seperti diberitakan media, Osama tewas ditembak oleh satuan Pasukan Khusus Amerika, Navy SEAL, di sebuah rumah di kawasan Abbottabad, Pakistan pada awal Mei lalu.
Warren, yang sehari-hari mengelola perusahaan penyelamatan isi kapal di California, AS dan sudah pernah menangani 200 bangkai kapal, mengatakan kepada BBC bahwa dia menyimpan ”beberapa keraguan” mengenai apakah Osama bin Laden tewas, sebab pemerintah Amerika Serikat tidak menunjukkan foto mayatnya.
Jasad tak bernyawa Osama bin Laden dikatakan dilepas ke laut dari USS Carl Vinson. Sekiranya, misinya berhasil menemukan jasad bin Laden, demikian kata Warren, dia akan memfoto dan merekam video mayatnya, dan juga mengambil sampel rambutnya, dari kepala atau jenggotnya, untuk keperluan verifikasi.
Warren mengakui peluang keberhasilan menemukan mayat Osama di laut kecil, tapi peralatan modern mungkin bisa memindai hamparan dasar laut.
”Saya sudah pernah melakukan side scan sonar pada kedalaman air 10.000 kaki (3.000m) dan menemukan toilet, ban, cangkir kopi – anda benar-benar biasa melihat lekuk-lekuk di pasir,” katanya sebagaimana dilansir situs nypost.com
Warren mengatakan pencarian akan dimulai di perairan dangkal Pakistan. Jika itu terbukti tidak mendatangkan hasil, maka dia akan beralih ke pencarian perairan dalam.
Dia mengatakan dia mengharapkan informasi mengenai ancar-ancar lokasi posisi kapal induk AS Carl Vinson ketika jasad Osama bin Laden dilempar dari geladak kapal ke laut.|Heru Lianto|
Foto : nypost.com