Perampok bank antar-provinsi telah melakukan aksinya berulang-ulang. Dalam kurun waktu 2 bulan terakhir, para pelaku telah melakukan perampokan di 8 lokasi yang berbeda-beda di Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah.
“Selama ini, sedikitnya ada 8 kali aksi perampokan yang dilakukan para tersangka di tempat yang berbeda,” kata Kepala Satuan Reserse Mobile Polda Metro Jaya Kompol Herry Heryawan, Kamis (26/5/2011).
Empat tersangka ditangkap dalam kasus tersebut yakni SR, TK, SY dan NS. Keempat pelaku ditangkap di markasnya di Desa Tugu, Kecamatan Lelean, Kabupaten Indramayu pada Rabu (25/5) dini hari usai merampok BRI di Indramayu.
Aksi perampokan komplotan ini diawali pada 11 April 2011, para pelaku beraksi di rumah milik H Onip di Bantar Gerbang, Bekasi. Dalam aksinya ini mereka berhasil menggasak satu buah laptop, enam unit telepon genggam, gelang emas 55 gram dan uang tunai Rp 15 juta.
Kemudian pada 14 Mei 2011 mereka melancarkan aksinya di warnet Lulu yang terletak di Desa Cikedung Elor, Indramayu. Dalam aksi kali ini, pelaku berhasil menggasak 18 unit CPU dan 19 unit monitor.
Berselang dua hari atau tepatnya 16 Mei 2011, mereka beraksi di Kantor BPR Cikedung Indramayu. Di lokasi, pelaku berhasil membawa kabur uang tunai senilai Rp 133,23 juta.
Aksi selanjutnya pada 22 Mei 2011, secara berturut-turut mereka merampok dua koperasi di Solo, Jawa Tengah. Namun aksinya kali ini tidak membuahkan hasil.
“Tak berhasil di Solo, mereka kemudian kembali ke Indramayu,” ujar Herry.
Selanjutnya pada 24 Mei 2011, perampok ini melakukan aksi di tiga lokasi di Indramayu. Pukul 21.00 WIB, mereka beraksi di Bank BTPN Jatibarang dan pukul 21.45 WIB di Kantor Leasing Asia Finance Jati Barang. “Tetapi dari kedua tempat yang dirampok mereka tidak mendapatkan apa-apa,” ucapnya.
Seakan masih haus, komplotan ini kembali melanjutkan aksinya pada pukul 23.00 WIB di BRI Cabang Kedung Haur, Indramayu. Di situ, pelaku berhasil menggasak uang Rp 1 miliar. Namun, belum sempat membagi hasil rampokan, kawanan ini keburu disergap aparat Resmob Polda Metro Jaya pada Rabu (25/5) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.
“Sepuluh pelaku lainnya masih DPO,” tutup Herry. |dtc|