
Baiklah, kini SWATT-Online akan mencoba membedah pemahaman tentang komitmen karyawan pada perusahaan, yang mana perasaan atau orientasi emosional karyawan kepada perusahaan atau organisasi tercakup dalam komitmen, identifikasi, dan keterlibatan antara anggota dengan organisasinya. Dan berikut penjabarannya.
Faktor – faktor yang mempengaruhi :
- Atribut-atribut personal (personal atributs), seperti usia individu, jenis kelamin, pendidikan.
- Faktor organisasional (organizational factors), seperti besar kecilnya organisasi dan sentralisasi otonomi.
- Faktor-faktor yang berkaitan dengan peran (role-related factor), seperti beban pekerjaan dan ketrampilan bawahan.
Empat atribut personal dalam komitmen, yaitu :
- Usia. Kegagalan dan keberhasilan-keberhasilan, juga berbagai macam tantangan dapat lebih bijaksana dan hati-hati dalam mengambil suatu keputusan termasuk pilihan terhadap pekerjaannya, bahwa perusahaan tempatnya bekerja saat ini adalah sesuatu yang terbaik bagi dirinya;
- Masa kerja. Karyawan dengan masa kerja yang lebih lama dan mengalami hambatan atau tekanan-tekanan akan lebih kuat bertahan dibandingkan karyawan baru yang belum banyak terlibat dalam organisasinya.
- Motif berprestasi. Semakin tinggi motif berprestasi seseorang akan semakin terikat terhadap organisasi. Penentuan komitmen seseorang adalah adanya harapan yang besar pada pekerjaannya, kebanggaan pada organisasi dan adanya ambisi umum serta adanya keinginan untuk mobilitas ke atas.
- Tingkat pendidikan. Seseorang yang mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi akan lebih cepat menguasai bidangnya dan lebih banyak menuntut pada diri sendiri maupun pada pihak perusahaan.
Tiga Aspek komitmen :
Komitmen seseorang terhadap organisasi tidak akan muncul dalam seketika, melainkan muncul melalui beberapa tahap atau fase. Hal tersebut terdapat tiga aspek komitmen organisasi, yaitu :
- Compliance, maksudnya sebagai kesediaan individu untuk menerima pengaruh dan peraturan organisasi terutama untuk mendapatkan timbal balik seperti gaji, kompensasi dan sebagainya;
- Identification, dimana individu menerima pengaruh dan peraturan organisasi untuk mempertahankan hubungan dan terutama untuk mendapatkan keputusannya.
- Internalization, di sini individu mengambil nilai-nilai dari organisasi yang menurutnya bermanfaat dan disesuaikan dengan nilai-nilai pribadinya.
Tiga aspek keterikatan terhadap organisasi, yaitu :
1. Adanya kepercayaan dan penerimaan yang begitu kuat terhadap nilai dan tujuan organisasi;
2. Adanya kemauan untuk bekerja keras bagi kepentingan organisasi;
3. Mempunyai keinginan yang kuat menjadi anggota organisasi.
Keinginan yang kuat untuk mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi yang ditandai dengan menunjukkan rasa kesetiaan pada organisasi atau perusahaan, kemauan yang kuat untuk berusaha semaksimal mungkin demi kemajuan perusahaan dengan mendukung dan ikut aktif dalam kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan sasaran organisasi serta adanya keyakinan dan penerimaan nilai-nilai, tujuan-tujuan dan kebijaksanaan organisasi. (*idr)
Sumber :
- Psikologi Industry/Organisasi Modern. Edisi 2. Jewell & Siegall. 1998
- Hubungan Pemenuhan Kebutuhan Psikologis dengan Komitmen Berorganisasi. Mahmudi, 2000.
- Hubungan Komunikasi Interpersonal dan Komitmen Organisasi dengan Semangat Kerja Karyawan. Pramesti, Y.I. 1999
- Perilaku Organisasi (terjamahan Sudajtmika) jilid II. Robbin, S.P. 1997
- Dasar-dasar Organisasi. Gajah Mada University Press. Sutarto. 1989