Perburuan yang dilakukan pihak kepolisian terhadap pelaku perampokan Bank CIMB Niaga sepertinya sudah menemui titik terang. Kemarin, Densus 88 dibantu aparat kepolisian telah menggerebek tiga warnet di berbagai lokasi di Medan.
Penggerebakan di Warnet Artanet di Jl Ngumban Surbakti, Medan, polisi meringkus AS alias G (25), warga Karang Anyer, Jateng. Mereka juga menangkap B (30), warga Lamongan, Jawa Timur. Di jam yang sama juga ditangkap gembong teroris di Warnet Serasi, Jl Djamin Ginting, Medan, yakni N, warga Bangil, S (58), warga Sawangan, Jateng. Di tempat lainnya petugas juga menggerebek di Warnet Kendari. Dalam penggerebakan itu diamankan FRA (22), warga Bengkalis, Riau. Kemudian DIA (25), warga Langkat.
Tim Densus juga melakukan penggerebekan di Bandarlampung, yakni W alias P (31), warga Bandarlampung, dan HK alias A alias AS (25) warga Bandarlampung.
Dalam konfrensi pers di Medan, Kapolri Jenderal Bamabang Hendarso Danuri menyebut kawanan perampok Bank CIMB Niaga Medan terkait kegiatan terorisme. Ini tidak murni kriminal sehingga penanganan kasus ini benar-benar dilakukan oleh Densus 88.
Kapolri menyampaikan, ada satu pelaku yang ditangkap hidup diketahui bernama Marwan alias Abah alias Beben alias Reza alias Watno yang mengaku sebagai Wakil Al Qaeda Aceh. Dari penangkapan ini pula, Polri dapat mengungkap identitas dua orang tersangka teroris yang tertembak di Cawang, Jakarta Timur beberapa waktu lalu.
“Mereka adalah Udin dan Hasbi yang memang keluarganya, oleh yang namanya Marwan alias Watno, dilarang mengambil jenazahnya. Waktu itu kita langsung kebumikan,” ujarnya.
Menurut Kapolri, pengejaran terhadap pelaku perampokan Bank CIMB Niaga tersebut karena kasus itu terkait kasus latihan militer di Cijanto, Aceh, beberapa waktu lalu. Itu sebabnya, kita menugaskan Densus 88 Antiteror turun ke Sumut.
Dari rangkaian tugas yang dilakukan kelompok teroris ini di Sumut, kelompok ini telah melakukan serangkaian perampokan di antaranya perampokan Money Changer di Belawan, BRI di Amplas 13 Juli 2010 dan perampokan lainnya.
Masih menurut Bambang Hendarso Danuri, kelompok ini juga sudah mempersiapkan aksinya dalam waktu dekat di BRI di Tanjung Balai, tiga showroom dan Bank BRI di Kisaran. Gembong ini juga tak cuma beraksi di Sumut, tapi juga di Lampung.
“Mereka sudah siap membeli senpi dan granat di Lampung. Mereka digerakkan Mustofa atau Abu Tholud. Dia sebenarnya sudah pernah divonis 8 tahun, namun dapat remisi dan sudah keluar. Kini beraksi lagi. Dia masih DPO,” kata Kapolri.
Bambang Hendarso Danuri yang juga mantan Kapolda Sumut ini menambahkan bahwa rangkaian pengungkapan ini tidak hanya berhenti di sini saja. Tim masih terus mengejar 15 DPO lainnya. (mes)
foto : James P Pardede