
Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diperingati setiap tanggal 2 Mei di seluruh Indonesia memberi kesan beragam. Di Medan, peringatan Hardiknas diwarnai dengan beberapa gelombang aksi demo di Bundaran Mayestik Jalan Gatot Subtoro Medan, Kantor Gubernur Jalan Diponegoro Medan dan di depan kantor DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol Medan.
Seperti yang dilakukan Komite Peduli Pendidikan yang menggelar aksinya di depan kantor Gubsu Jalan Diponegoro Medan. Sambil membawa beberapa spanduk, mereka berorasi dan meminta pemerintah mencabut Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005, karena telah melanggar putusan MA.
Selain itu, massa juga menolak Rancangan Undang-Undang Pendidikan Tinggi dan pemerintah segera menghapuskan pelaksanaan Ujian Nasional (UN).
Koordinator Aksi Benny Sinaga menyuarakan aspirasi kelompoknya menolak RUU Pendidikan Tinggi, penghapusan UN. Selain menyampaikan aspirasi, kelompok massa juga melakukan upacara di ruas jalan Diponegoro Medan.
Pantauan SWATT Online di lapangan, aksi ini mengakibatkan arus lalulintas di Jalan Diponegoro macet total dan terpaksa dialihkan oleh aparat kepolisian dan petugas dari Dinas Perhubungan. Beberapa saat kemudian, kelompok ini long march menuju kantor DPRD Sumut di Jalan Imam Bonjol Medan.
Di lokasi ini juga, Poros Pelajar Islam Sumatera Utara (PPISU) melakukan aksinya. PPISU adalah gabungan massa dari Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Alwashliyah dan Pelajar Islam Indonesia. Mereka membawa spanduk, kelompok ini didominasi pelajar SMP, SMU serta para mahasiswa yang memakai jas almamater. Tuntutannya tetap seirama menolak UN.
Kemudian, aksi di Bundaran Mayestik Jalan Gatot Subroto Medan dilakukan oleh kelompok Front Mahasiswa Sumatera Utara (From-SU). Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam kelompok ini melawan rezim SBY-Boediono serta elit-elit politik yang telah gagal mewujudkan pendidikan gratis, ilmiah, demokratis dan bervisi kerakyatan.
From-SU yang terdiri dari mahasiswa beberapa universitas di Medan juga menolak UN, tolak kenaikan harga BBM, hentikan tindak kekerasan TNI/Polri terhadap gerakan rakyat, hapuskan sistem kerja kontrak dan hentikan perampasan tanah rakyat.
Aksi berbeda dalam rangka memperingati Hardiknas juga dilakukan mahasiswa Universitas Negeri Medan (Unimed). Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia menggelar acara “Generasi Berbudaya Melalui Bahasa dan Sastra Indonesia”. Acara ini mereka gelar guna mempertahankan seni dan budaya Indonesia yang beraneka ragam.
Ketua Panitia Acara, Lina Patricia Situmorang menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk melahirkan generasi bangsa dengan nilai budaya yang kuat dan kokoh. Kegiatan ini akan berlangsung hingga Kamis besok (3/5). Selain ada pertunjukkan pakaian adat se-Indonesia, ada juga pertunjukkan teater, musikalisasi puisi, band, bazar makanan dan penjualan buku murah. |James P.Pardede