Mantan bendahara umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, yang telah lama buron tertangkap Interpol di Cartagena, Kolombia, pada Ahad (7/8) , rencananya akan tiba di Bandara Halim Perdanakusumah, pada Jumat (12/8) hari ini, menggunakan pesawat mewah bermesin jet berlabel Gulfstream dengan harga sewa berkisar 4 miliar.
Pesawat Gulfstream adalah buatan Amerika Serikat. Pesawat ini dibikin oleh Gulsftream Aerospace yang bermarkas di Savannah, Georgia, Amerika Serikat. Kecepatan pesawat bermesin Rolls-Royce ini mencapai 950 kilometer per jam. Pesawat ini dijual sekitar US$ 50 juta atau Rp 425 miliar. Biasanya dipakai oleh kalangan pebisnis dan militer Amerika Serikat dan Israel. Dan di seantero dunia, pesawat ini hanya diproduksi sekitar 182 unit.
Rute penerbangan Nazaruddin rencananya akan dijelajahi pesawat canggih ini mulai dari Bogota, Sudan, lalu ke Dubai, kemudian Jakarta. Di dalam pesawat itu Nazar bersama sejumlah tim penjemput dari Kementerian Luar Negeri, Kepolisian RI, Imigrasi, dan KPK.
Seperti diberitakan media, Nazar dijerat kasus suap proyek wisma atlet SEA Games di Palembang. Buron sejak 23 Mei, sehari sebelum dicegah tangkal oleh Imigrasi atas permintaan KPK.
Selama dalam pelarian, Nazar menebar tuduhan ke sejumlah orang, seperti Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum yang menerima aliran dana dari proyek Stadion Hambalang, Sentul, Bogor. Uang itu untuk biaya pemenangan Anas dalam merebutkan kursi ketua umum partai pada 2010 lalu. Namun, Anas berulang kali membantah tudingan itu. |SWATT-Online| Temp|
Foto : Gulfstream G550 – ilustrasi