Sejumlah pria bersenjata menembaki dua petugas imigrasi dan Bea Cukai AS di Meksiko pada hari Selasa, menewaskan satu dan melukai lainnya, kata para pejabat.
Dua agen Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE) diserang hari Selasa sore saat sedang mengemudi kendaraan patroli antara kota Mexico City dan Monterrey.
Salah satu agen mengalami luka serius dan satu lainnya meninggal dunia. Petugas yang diidentifikasikan tewas sebagai Agen Khusus bernama Jaime J. Zapata.
Zapata “kehilangan nyawanya dalam pelayanan kepada negara kita,” kata Direktur ICE, John Morton dalam sebuah pernyataan kepada para karyawan.
Agen lainnya dalam kondisi stabil setelah ditembak di lengan dan kaki, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh US Department of Homeland Security.
Penembakan itu terjadi sekitar 23 mil sebelah utara dari pusat kota Mexico City sekitar jam 15.00 sore waktu setempat, kata seorang pejabat ICE. Pejabat itu berbicara kepada CNN tentang para tersangka yang belum diketahui motif dan identitasnya, kasus ini masih dalam penyelidikan.
Para agen, menurut pejabat itu, melakukan “pekerjaan rutin,” dengan berpatroli di jalan raya baik bepergian dalam sebuah mobil lapis baja dengan pelat diplomatik. Mereka dipaksa keluar dari jalan di Ojo de Agua dan dikelilingi oleh sekelompok orang jahat lebih dari 10 orang.
Sebelum melakukan penembakan, para agen tampaknya mengidentifikasi diri mereka sebagai diplomat, kata pejabat itu.
Penembakan itu memicu kecaman dari pemerintah AS.
Sekretaris keamanan dalam negeri, Janet Napolitano mengatakan, ” Setiap tindakan kekerasan terhadap personil kami baik ICE atau personil DHS – adalah serangan terhadap semua mereka yang melayani bangsa kita dan menaruh kehidupan mereka untuk keselamatan kita.
“Kami akan berkordinasi dengan mitra kami di Meksiko dalam penyelidikan ini,” kata Napolitano.
“Saya sangat sedih dengan berita itu,” kata Napolitano.
Senator Joseph Lieberman, di Connecticut, yang memimpin Kepala dinas Homeland Security dan Komite Urusan Pemerintah, mengatakan “kekerasan dan aksi tak bertanggung jawab itu harus dihentikan segera.”
Seorang pejabat mengatakan para korban adalah agen Imigrasi dan Bea Cukai pertama yang ditembak mati di Meksiko. Menurut kantor ICE, badan tersebut memiliki sekitar 30 perwira yang ditugaskan untuk kantor di Mexico City. Mereka bekerja mengatasi berbagai isu termasuk obat, uang palsu, senjata gelap, dan imigrasi.
“ICE bekerja sama dengan Departemen Luar Negeri AS, pemerintah Meksiko dan mitra penegak hukum lainnya untuk menyelidiki penembakan itu,” kata badan itu dalam sebuah pernyataan.
Para pejabat Meksiko juga merilis pernyataan pada penembakan itu.
“Pemerintah Meksiko dengan keras mengutuk tindakan kekerasan yang serius, dan menyatakan solidaritas dengan Pemerintah Amerika Serikat dan para keluarga korban,” baca pernyataan itu. “Pemerintah Federal akan koordinasi guna melakukan investigasi untuk menjelaskan apa motif yang terjadi dan membawa ke pengadilan mereka yang bertanggung jawab.”
Zapata bergabung dengan ICE pada tahun 2006 dan ditugaskan ke kantor Laredo, Texas,, di mana ia bertugas untuk menghentikan aksi Penyelundupan Manusia dan Unit Perdagangan dan Penegakan Keamanan Perbatasan Task Force.