Pesawat Garuda rute Hong Kong-Denpasar terpaksa mendarat di Kinabalu, Sabah, Malaysia karena kapten pilot tiba-tiba mengalami lemas badan. Namun pihak Garuda membantah bila pilotnya tidak dicek kesehatannya sebelum menerbangkan burung besi itu. “Semua pilot menjalani kesehatan sebelum berangkat, tidak terkecuali,” ujar Kepala Humas Garuda Pujobroto saat dihubungi wartawan, Minggu (14/8/2011).
Menurut Pujo, kejadian yang dialami oleh kapten pilot Ahmad Arif yang merasa badannya lemas saat menerbangkan GA 857 terjadi secara tiba-tiba. “Itu karena kondisinya setelah di atas tidak memungkinkan. Itu terjadi secara tiba-tiba,” terangnya.
Menurutnya, tindakan yang dilakukan oleh kapten Ahmad Arif dengan mendaratkan pesawat di Kinabalu, adalah langkah tepat. Bila memaksakan penerbangan justru akan membahayakan penerbangan yang membawa 131 penumpang itu. “Langkah itu tentu sudah tepat, karena dengan demikian keselamatan penumpang menjadi aman. Besok pagi akan kita berangkatkan penumpang ke Denpasar,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, pesawat Garuda Indonesia rute Hongkong-Denpasar mendarat di Kinabalu, Sabah, Malaysia. Hal ini dikarenakan kapten pilot mendadak mengalami lemas badan. Menurut Pujo pesawat GA 857 tepat waktu saat berangkat dari Hongkong sekitar pukul 15.47 dan direncanakan tiba di Denpasar pukul 20.35 waktu Denpasar. Namun dalam perjalanan kapten Ahmad Arif mendadak merasa badannya lemas dan memutuskan untuk men-divert penerbangan ke Kinabalu.
Pesawat Boeing 737-800 tersebut membawa 131 penumpang, dan semuanya saat ini dalam kondisi aman di Kinabalu. Pesawat tersebut kini sedang menunggu kapten pengganti dari Kuala Lumpur. |dtc|