
Masalah penanggulangan banjir di Jakarta tidak hanya tanggung jawab pemerintah dan Palang Merah Indonesia (PMI) saja, melainkan masyarakat pun diminta turut andil dalam mengatasi dampak banjir tersebut.
Oleh karena itu, PMI Jakarta Selatan membentuk Satuan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat). Di mana saat ini Sibat baru dibentuk di 9 kelurahan rawan banjir di Jakarta Selatan, dan tidak menutup kemungkinan jumlah Sibat di kelurahan akan bertambah.
“Satuan ini nantinya berfungsi sebagai relawan yang membantu kita untuk memberi bantuan kepada korban bencana,” kata Dadang Dasuki, Ketua PMI Jakarta Selatan, Rabu (28/9) seperti dinukil dari situs beritajakarta.com
Sembilan kelurahan yang telah memiliki Sibat di antaranya, Kelurahan Ulujami, Rawajati, Pengadegan, Kebonbaru, Bukitduri, Pejatentimur, Pondoklabu, Pondokpinang, dan Bintaro. Dari setiap kelurahan tersebut, diambil 30 orang untuk diberikan pelatihan.
“Pelatihan yang diberikan berupa pelatihan assesment, membuat dapur umum, dan melakukan pertolongan pertama kepada korban bencana,” ungkap Dadang.
Terkait antisipasi banjir dan musibah lainnya, Dadang menambahkan PMI Jakarta Selatan juga telah membuka posko siaga bencana di kantornya. Posko itu buka 24 jam dengan fasilitas dapur umum serta ambulans sebanyak 4 unit.
“Bila nanti ada bencana banjir atau lainnya PMI segera menuju lokasi bencana untuk membuka dapur umum, dan bergabung dengan instansi terkait lainnya,” ucapnya.
Saat ini, PMI Jakarta Selatan memiliki 11 orang pengurus, dan 17 orang karyawan. Dengan berdirinya Sibat, dinilai akan sangat membantu pihaknya mengatasi bencana.|SWATT-Online|