Sebanyak 15.772 personel dari Polda Jawa Timur dan jajaran polrestabes-polres-polresta dibantu pasukan dari TNI, siap mengamankan mudik Lebaran 2011. Untuk menunjukkan kesiapannya, pagi ini polda menggelar Apel Gelar Pasukan (Gerpas) Operasi Ketupat Semeru 2011.
Dalam gerpas ops ketupat Semeru 2011 yang diikuti sekitar seribuan personel dari berbagai unsur Polri, Brimob, Unit Satwa K-9, TNI, petugas pemadam kebakaran (PMK), Dishub, Satpol PP.
Serta, kendaraan bermotor (ranmor) roda dua (R2) dari Lalu Lintas, Unit Tangkal Polda dan Polres, Brimob, mobil water canon, ambulance dan ranmor lainnya, berjalan selama 16 hari, (H-7 hingga H+8 lebaran).
Dalam gerpas tersebut, inspektur upacara, Kapolda Jatim Irjen Pol Hadiatmoko, bersama Wakil Gubernur Saifullah Yusuf, serta pejabat TNI dan sipil lainnya, menginspeksi pasukan. Diantaranya, meminta anggota ranmor lantas, sabhara dan Brimob, untuk menstarter motornya.
“Coba distarter, bisa nggak,” kata kapolda kepada petugas dari Lantas, Senin (22/8/2011).
“Siap,” jawab petugas tersebut dan langsung men-starter motornya. Tak berselang lama, motor langsung menyala.
Usai, meninspeksi pasukan motor, kapolda dan rombongan pejabat lainnya, meminta petugas yang mengoperasikan mobil water canon, untuk ditest. Apakah, mobil pengurai massa itu dapat berjalan dengan baik. Kemudian, sorot water canon diarahkan ke sisi selatan dan bisa menyemprotkan air.
“Kan mengecek kesiapannya, apakah bisa menyemprot atau nggak,” kata kapolda dihadapan wagub dan pejabat lainnya.
Selama mudik lebaran, Irjen Pol Hadiatmoko, meminta seluruh anggota untuk mewaspadai daerah rawan kemacetan di 25 titik seperti di kawasan Babat, Krian, Nganjuk. Rawan kecelakaan di 30 titik seperti di Ngawi-Mantingan, Lumajang-Ranuloso Jember, serta daerah rawan kriminalitas seperti di kawasan Ngawi-Mantinga, Pandaan-Gempol-Beji, Tol Dupak dan beberapa daerah lainnya.
Selain itu, polisi juga diminta menjaga dan mengamankan masyarakat yang sedang di tempat peribadatan, rekreasi, mall, maupun jalur utama serta objek vital dan khusus.
“Sambutan Pak Kapolri kan sudah jelas, kemungkinan daerah rawan laka, rawan macet, rawan kriminalitas dan terorisme, supaya masyarakat betul-betul diamanakn secara maksimal, sehingga prediksi itu tak terjadi,” jelasnya.
|dtc/tn|