Ganyang Malaysia…..Ganyang Malaysia….Ganyang Malaysia. Demikianlah seruan para demonstran yang sedang berorasi di depan Kedutaan Besar Malaysia di daerah Kuningan Jakarta Selatan, Kamis (26/8) hari ini.
Para demonstran yang terdiri dari PMKRI ( Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia ), GMNI ( Gerakan Mahasiswa Nasional ), PMII ( Pergerakan Mahasiswa Islam ) dan FBR ( Forum Betawi Rempug ) ini mendatangi kedutaan Malaysia untuk menuntut agar negara yang terkenal memiliki menara kembar tertinggi di dunia itu harus meminta maaf, pasalnya negara tersebut telah menghina harga diri dan kedaulatan bangsa Indonesia.
Agar tuntutan para demonstran ini didengarkan oleh Dubes Malaysia, mereka rela berpanas-panasan
“Saya datang ke kedutaan Malaysia ini, karena Malaysia sudah semena-mena dengan Indonesia. Malaysia sudah sering kali melakukan tindakan – tindakan yang mencerminkan sebagai bangsa yang tidak beradab. Seperti kasus pencaplokan pulau – pulau wilayah Indonesia, klaim atas budaya Indonesia, dan terakhir kasus penangkapan terhadap tiga pegawai DKP Kepulauan Riau oleh polisi Malaysia. Dan untuk itu kami mengecam keras agar negara Malaysia untuk meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia,” ujar Stevanus Gusman selaku ketua pengurus pusat PMKRI saat di temui SWATT-online.
Suasana mulai memanas berawal ketika para demonstran melakukan pembakaran bendera Malaysia, sontak para petugas kepolisian yang bertugas mengamankan jalannya demonstrasi pun tidak tinggal diam. Dan para petugas polisi langsung melarang proses pembakaran bendera Malaysia.
Namun akhirnya saling dorong antar demonstran yang berkisar 120 orang dengan petugas kepolisian pun kembali terjadi, ketika para demonstran tetap bersikukuh membakar bendera Malaysia. Di sela-sela setelah proses pembakaran bendera Malaysia, para demonstran ingin memaksa masuk ke dalam kedutaan Malaysia. Akan tetapi petugas kepolisian yang berjaga melarang mereka masuk, dan tak lama kemudian akhirnya suasana kembali kondusif.
Pantauan SWATT-online, kepolisian telah mempersiapkan water canon demi mengantisipasi tindakan-tindakan yang tidak diinginkan dari para demonstran dan menurunkan personil Brimob untuk berjaga-jaga . Demonstran membubarkan dirinya pada pukul 14.30 WIB secara tertib