Surabaya – Belum reda dengan kasus dugaan korupsi dana bimbingan teknik (bimtek), Wisnu Wardana kembali tersandung masalah korupsi. Polrestabes Surabaya mulai menyelidiki dugaan korupsi gaji pemain Persebaya Divisi Utama (DU) sebesar Rp 1,5 miliar yang diduga dilakukan ketua DPRD Surabaya tersebut.
Polisi memulai penyelidikan dengan memanggil saksi yakni M. Sholeh. Sayangnya karena kesibukannya, pengacara muda tersebut belum bisa memenuhi panggilan polisi.
“Saya menunda memberikan keterangan hari ini karena berbenturan dengan kesibukan,” kata Sholeh saat dihubungi detiksurabaya.com, Rabu (22/6/2011).
Sholeh mengatakan bahwa beberapa waktu lalu dirinya memang pernah mengungkapkan adanya dugaan korupsi gaji pemain Persebaya DU ke media. Berdasarkan itu, polisi kemudian memanggil Sholeh untuk dimintai keterangan.
Sholeh yang duduk di komisi hukum KONI Surabaya tersebut menjelaskan bahwa dana untuk gaji pemain sebenarnya sudah dikucurkan oleh KONI Surabaya kepada Wishnu sebesar Rp 1,5 miliar. Saat itu Wisnu masih duduk sebagai ketua PSSI Surabaya.
“uang sebanyak itu seharusnya digunakan untuk membayar gaji pemain Persebaya DU,” tambah Sholeh.
Tetapi kenyataannya, hingga sekarang atau selama 8 bulan, para peman Persebaya DU sama sekali belum menerima gaji. Diduga dana tersebut ditilep Wisnu yang menjabat sebagai manajer sekaligus ketua umum Persebaya DU.
“Yang jadi pertanyaan, uang itu kemana?” lanjut bapak tiga anak itu.
Sholeh meminta agar Wisnu segera mengembalikan dana tersebut. Sholeh merasa kasihan dengan nasib para pemain Persebaya yang sudah 8 bulan tidak gajian. Padahal mereka mempunyai keluarga.
“Tolong dana itu dikembalikan, apa tidak kasihan melihat nasib para pemain yang sudah 8 bulan tak gajian sama sekali,” tandas Sholeh.
Sayangnya konfirmasi dari polisi belum bisa didapatkan. Kapolrestabes Surabaya tidak bisa dihubungi. Ada nada panggil tetapi tidak diangkat. Pesan pendek yang dikirim pun belum mendapat balasan. dtc