Mabes Polri masih menyelidiki kasus beredarnya sms ancaman palsu ‘Nazaruddin’. Penyidik sedang mencari siapa pengirim pertama sms yang mendiskreditkan Presiden SBY itu.
“Kita proaktif mencari sumbernya ini dari mana. Siapa dari teman-teman yang terima pertama kali,” kata Wakabareskrim Irjen Pol Mathius Salempang di Bareskrim, Jl Trunojoyo, Jaksel, Senin (30/5/2011).
Menurut Mathius, mencari pengirim SMS yang dianggap SBY fitnah itu memerlukan waktu. Sulitnya, SMS itu sudah tersebar sedemikian rupa sehingga membiaskan pengirim pertama.
“SMS itu yang kita inginkan dari nomor asli yang pake +65. Itu kan yang dikirim ke rekan-rekan pers. Kalau udah dari tempat mas ke sini (sambil menunjuk HP wartawan), kita tidak bisa ambil dari sini. Yang kita inginkan yang asli, awalnya. Kita lagi cari kawan siapa yang terima,” jelasnya.
Mathius menegaskan, penyidik masih menyelidiki kasus SMS ancaman ini. Penyelidikan kasus ini juga tidak memerlukan laporan polisi.
“Bukan. Ini masalah. Ada informasi seperti itu kita tindaklanjuti,” imbuhnya.
“Nomor kan sudah diketahui, ngga bisa dilacak di Singapura?” tanya wartawan.
“Kita harus kerjasama. Masa kita sidik di negeri orang, nggak bisa mas. Anda datang lidik ke Singapura kan nggak bisa,” tegasnya. |dtc|