Meksiko – Tiga tersangka anggota geng obat bius yang juga turut andil dalam penculikan tiga orang jurnalis televisi lokal minggu kemarin, berhasil ditangkap di bagian utara Meksiko, seperti yang diumumkan polisi federal, Kamis (05/08).
Ketiga jurnalis tersebut diancam untuk menyiarkan video yang berisi saingan geng obat bius mereka. Video tersebut akan menyebabkan berimplikasi dalam korupsi otoritas lokal.
Komisaris Polisi Federal Facundo Rosas mengatakan dalam konferensi pers. Ketiga orang itu bekerja untuk kartel narkoba Sinaloa.
Ketiga jurnalis diculik pada tanggal 26 Juli dan keempat reporter disembunyikan disebuah tempat pada hari yang sama dan mereka semua sudah dibebaskan.
“Satu orang tersangka terkena luka tembak oleh Polisi pada saat pembebasan wilayah utara kota Durango,” kata Rosas.
“Polisi menangkap tersangka pertama pada hari Rabu dalam serangan di sebuah rumah yang terdeteksi melalui telepon genggam di Gomez Palacio, dan tersangka ini yang membawa Polisi ke kedua tersangka lainnya,”tambahnya.
Pada saat penangkapan, pihak berwajib menemukan tiga buah pistol dan video kamera, milik salah satu jurnalis yang disandera, serta menemukan dua kartu identitas dari sebuah kantor detektif federal.
Perselisihan yang mengarah ke penculikan wartawan dimulai bulan lalu ketika direktur sebuah penjara Gomez Palacio, dituduh membiarkan narapidana yang bersekutu dengan kartel Sinaloa untuk meninggalkan penjara dengan tujuan membunuh kartel saingannya. Pejabat penjara bahkan diduga meminjamkan senjata dan kendaraan untuk melakukan pembunuhan.
Geng obat bius “Zetas”, saingan dari kartel Sinaloa yang pertama-tama menarik perhatian dengan menculik petugas polisi setempat dan memaksanya untujk menjelaskan skema pada video yang diposting ke situs web yang mengkhususkan informasi dunia obat-obatan terlarang.
Sedangkan kartel Sinaloa merespon dengan mem-posting video di mana ada seorang laki-laki yang berpakaian sebagai petugas Polisi dan digambarkan bagaimana mereka bekerjasama dengan kartel Zeta.
Kartel Sinaloa kemudian menculik wartawan dan menuntut bahwa stasiun televisi mereka yang menayangkan segmen video mereka di televisi. Karena khawatir aras keselamatan para wartawan, salah satu stasin dengan terpaksa melakukannya.
Group Press-freedom mengatakan bahwa Mexico adalah salah satu negara yang paling mematikan bagi wartawan. Lebih dari 60 tewas di Negara itu sejak tahun 2000, menurut Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, masih banyak lagi yang telah diganggu dan terancam oleh kelompok-kelompok geng obat bius.
Sumber: Ap