Bentrokan antar organisasi kemasyarakatan terus terjadi. Polisi pun diminta lebih tegas dalam melakukan pengamanan, termasuk pada pelaku bentrokan.
“Yang paling utama dalam mengamankan bentrokan adalah ketegasan polisi. Kita sering menyaksikan di televisi ketika bentrokan polisi tidak menunjukkan kewibawaannya menyelesaikan masalah,” kritik Wakil Ketua DPR Pramono Anung kepada wartawan, Selasa (2/8/2011).
Karena ketidaktegasan itu, bentrokan tak kunjung usai. Malah, tak jarang bentrokan ini memakan korban luka hingga nyawa.
“Sehingga bentrokan menjadi berlarut -larut dan itu ujian sepenuhnya kepolisian untuk mengatasinya,” tutur Pramono.
Ia juga berharap pemerintah mengambil fungsi kontrol ormas. Caranya, dengan memberikan penyuluhan dan pendidikan demokrasi yang baik.
“Untuk bentrokannya sendiri itu kewenangan kepolisian tapi pembinaan dasar-dasar organisasi itu Kemendagri dan Kemensos,” tandasnya.
Sebelumnya, terjadi bentrokan ormas Pemuda Pancasila (PP) dan Forum Betawi Rempug (FBR) di Depok. Untuk mencegah keributan yang semakin meluas, polisi akan menggelar mediasi antara kedua ormas tersebut.
“Kita akan selesaikan sore ini. Suratnya sudah dikirim,” kata Kasat Reskrim Kompol Azhar Nugroho saat dihubungi detikcom, Selasa (2/8/2011).
Bentrok antara kedua ormas ini terjadi dua kali. Pertama pada Minggu (31/7), saat itu 2 anggota FBR terluka karena diserang massa PP. Bentrok yang kedua terjadi pada Selasa dini hari tadi, sekitar pukul 01.00 WIB. Markas PP diserang dan satu orang anggota PP mengalami luka.
|dtc/tn|