Pada hari pertama puasa, Rabu (11/8), aktivitas jajaran Pemerintah Kota Pontianak berjalan seperti biasa. Pegawai tetap mengikuti apel pagi dan pulang sesuai ketentuan.Apel pagi dimulai pukul 08.00. Setelah apel, seluruh staf kembali ke ruangan dan bekerja seperti biasa. Salah satunya di Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu. Pantauan Pontianak Post, para staf tampak sibuk melayani masyarakat yang mengurus izin. Begitu pula di ruang Humas dan Protokol, seluruh staf sibuk dengan pekerjaannya.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Pontianak, Zumiyati mengatakan pada hari pertama puasa pegawai pemkot cukup disiplin. “Apel pagi tetap ada dan dilaksanakan pukul 08.00, sesuai jam masuk kantor. Saat apel, pegawai mengisi absen,” kata Zumiyati.Mantan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pontianak ini mengaku tidak melakukan inspeksi mendadak pada hari pertama puasa. Dikarenakan pegawai tahu dengan tugas dan kewajibannya walaupun harus beradaptasi dengan jadwal kerja selama Ramadan. Selama bulan puasa, pegawai masuk kantor pukul 08.00 dan pulang pukul 15.00. Khusus Jumat, pegawai masuk jam 08.00 hingga 10.15. Kemudian masuk kembali pukul 13.00 hingga 15.00.
“Namun sesekali kami tetap melakukan sidak untuk mengontrol kehadiran pegawai selama puasa,” ujar wanita yang juga pernah menjabat sebagai Camat Pontianak Selatan ini.Ia menambahkan dua hari sebelum Ramadan, Senin (9/8) BKD melakukan sidak pada beberapa kelurahan. Tidak ada yang terjaring dalam sidak tersebut. Hanya ada beberapa pegawai yang tidak berada di tempat, karena harus mengikuti apel di kecamatan. “Pembinaan terhadap pegawai terus kami lakukan,” ujarnya. Begitu besarnya peluang kebaikan dan pelipatgandaan pahala di bulan Ramadan membuat sebagian besar masyarakat Muslim berlomba-lomba untuk mendapatkan reward tersebut. Tidak terkecuali bagi masyarakat Pontianak.
Pantauan Pontianak Post sama seperti tahun-tahun sebelumnya, pada puasa pertama tahun 1431 Hijriah kali ini sebagian besar masjid dipenuhi masyarakat untuk melakukan ibadah baik itu ibadah wajib maupun sunnah. Rabu kemarin (11/8) setelah salat zuhur masjid Mujahidin tampak lebih ramai dibanding hari-hari biasanya. Ada yang melakukan salat sunnah, tadarus, dan mendengarkan ceramah yang disampaikan tokoh agama, bahkan ada yang terlelap tidur melepas lelah setelah beraktivitas.Ketika ditemui di Masjid Raya Mujahidin, Suwardi, pensiunan PNS mengatakan saat Ramadan dirinya lebih senang menghabiskan istirahat siangnya di masjid karena menurutnya selain bisa beribadah.
“Banyak manfaat yang saya dapat ketika berada di masjid selain bisa memperbanyak amal ibadah seperti salat fardhu berjamaah, tadarus alquran, dan bersilaturahmi dengan sesama muslim yang datang silih berganti ke masjid,”ujarnya. Mahasiswi Fakultas Ekonomi Untan, Cici yang juga lebih memilih menghabiskan istirahat siangnya dengan melakukan aktivitas positif seperti salat dan tadarus. “Saya rasa wajar, kalau Ramadan, masyarakat muslim lebih memilih masjid sebagai salah satu tempat yang bisa dikunjungi ketika istirahat siang, kalau pada hari-hari biasanya kan, saat istirahat kerja atau kuliah mereka menghabisakan waktunya untuk makan siang dan beragam aktvitas lain,karena bulan puasa tidak ada jadwal makan siang makanya diganti dengan mengerjakan amal ibadah sebanyak mungkin dimasjid,”paparnya.
Sumber: pontianakpost.com