Tak tahan lantaran sering dianiaya dan dikhianati, Farida (46) nekat menghabisi nyawa
suaminya, Abdul Kadir (47) di rumah mereka di Kampung Nengkesa, Mangarabombang, Takalar, pada Selasa (4/6) malam. Farida membunuh suaminya di saat ia tertidur dengan cara menghujamkan pisau dapur beberapa kali di bagain dada dan wajahnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di Polres Gowa, menyebutkan, sebelum menghabisi nyawa suaminya, keduanya sempat terlibat cekcok. “Suaminya minta supaya mobil Avanzanya diganti dengan Honda CRV. Tapi tersangka menolak, karena dia tahu bahwa selingkuhan suaminya yang minta mobil CRV,” jelas Kasubag Reskrim Polres Gowa AKP Andry Lilikay, Kamis (7/6).
Versi kronologi pembunuhan ini ada dua. Menurut AKP Andry, dari pengakuan tersangka ia membunuh suaminya dengan cara memukulnya dengan barbel. Namun, menurut versi Polres Takalar, dari hasil pemeriksaan tersangka, korban dibunuh saat tertidur. Ia ditusuk dengan pisau dapur pada bagian dada dan wajah.
“Dari hasil pemeriksaan kami, tersangka mengaku awalnya mereka cekcok, tapi tiba-tiba korban terkena serangan jantung dan jatuh pingsan. Seketika, tersangka mengambil sebuah barbel dan memukulkan ke wajah dan dada korban beberapa kali hingga tewas,” ujar Andry.
Melihat suaminya tak bernyawa, tersangka menggotong mayatnya ke atas mobil. Awalnya, Farida hendak membuang mayat tersebut di Kabupaten Maros. “Tapi karena khawatir mayat suaminya nanti tidak ada yang kenal, Farida kembali lagi,” kata Andry.
Farida akhirnya memutuskan membuang mayat suaminya di samping Mapolsek Bontonompo, Jalan Poros Takalar. Setelah itu, dia kembali ke rumahnya.
Saat diperiksa polisi, Farida sempat membantah membunuh suaminya. Namun AKP Andry yang ikut melakukan interogasi, akhirnya berhasil membuat Farida mengaku. “Katanya sudah 20 tahun dia hidup dalam tekanan suaminya. Selain sering dipukul, suaminya juga diketahui punya wanita idaman lain (WIL) yang selama ini menjadi selingkuhannya,” pungkas Andry Lilikay.
Sementara itu menurut Kapolres Takalar AKBP Nasrun Fahmi, menuturkan, korban dibunuh dengan cara ditusuk beberapa kali di bagian dada dan wajah. “Menurut pengakuan tersangka, dia membunuh suaminya saat ia tertidur lelap. Dia menusuk dada suaminya dengan pisau dapur,” katanya.
Mayat korban sendiri ditemukan pada Selasa dinihari sekitar pukul 04.00 Wita. Mayat tersebut sempat dibawa ke RS Bhayangkara untuk divisum. Dari hasil visum ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya.
Akhirnya, polisi melakukan olah TKP dan menelusuri jejak pembunuhan korban. Saat dilakukan olah TKP di rumahnya, polisi menemukan banyak bercak darah. Diantaranya di bagasi mobil, di pintu teras yang berceceran hingga ke kamar tidur.
“Dari situ kita menduga kuat korban dihabisi di rumahnya. Dan satu-satunya yang bisa kita jadikan saksi awal adalah istrinya. Ternyata, dari hasil penyelidikan, yang membunuh korban adalah istrinya sendiri,” terang Nasrun.
Sampai kemarin, tersangka masih menjalani pemeriksaan di Polres Takalar. Kapolres sendiri belum bisa memastikan motif dari pembunuhan. Terkait pengakuan korban soal adanya WIL, hal itu masih ditelusuri polisi. [beritakotamakassar.com]