Dalam rilis Wikileaks terbaru, diungkapkan sejumlah menteri yang dianggap AS sebagai sekutu potensial. Adapun di antara “sekutu potensial” itu terdapat Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, yang ditulis “…telah bekerja dengan kita dahulu untuk hal kontraterorisme, energi dan lainnya.”
Pernyataan itu dibenarkan oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro terkait kerjasama dengan Amerika Serika. Namun, dia menegaskan bahwa hal itu bukan sekutu. Kerjasama itu membuahkan hasil yang baik.
“Itu gini, bekerjasama dengan bersekutu beda. Kalau bersekutu lebih konotasinya kepada hal negatif. Kalau bekerjasama ya memang saya dari dulu waktu menjadi Menteri Pertambangan dan Energi bekerjasama dengan pihak AS secara bilateral maupun multilateral,” papar Purnomo usai acara serah terima helikopter MI 17 VL dari Rosoboronexport dari Rusia kepada Kementerian Pertahanan RI digelar di Lapangan Udara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Jumat (26/8/2011).
“Apabila saya sekarang dianggap bisa bekerja sama memangnya ada yang aneh,” lanjut dia.
Menurut dia, militer Indonesia semestinya meminta bantuan kepada AS sehingga kerjasama negara dengan negara berlangsung baik.
Ia mencontoh hasil kerjasama yang baik itu antara lain AS sudah membuka kembali dalam tingkat tertentu kerjasama dengan Kopassus setelah sempat diembargo selama bertahun-tahun.
Selain itu, kata dia, Kongres AS sudah menyetujui penghibahan 30 F16 dengan spesifikasi yang di atas apa yang dimiliki Indonesia sekarang ini.
“Jadi ini kan bukti bahwa kerjasama dengan AS tidak selalu jelek demi kepentingan kita juga,” kata Purnomo.|SOL|DTC|
Foto : Antara/Reno Esnir.