Setiap orang tentu menginginkan kebahagiaan dalam hidup. Sayangnya, banyak hal bisa membuat orang merasa kewalahan dan stres seperti jalanan macet, deadline pekerjaan di kantor, tubuh yang tidak fit, sampai keluarga yang harus diurus di rumah.
Joe Palca dan Flora Lichtman dari National Public Radio, menulis sebuah buku berjudul Annoying: The Science of What Bug Us, yang menyelidiki penyebab orang merasa terganggu dan memberikan tips untuk mengatasinya. Berikut ini adalah sejumlah rahasia hidup lebih bahagia seperti dikutip situs rd.com:
Kurangi obrolan telepon
Percakapan via telepon ternyata jauh lebih mengganggu dibandingkan percakapan langsung atau tatap muka. Satu alasan yang mungkin menjadi penyebabnya adalah karena Anda hanya mendapatkan setengah dialog, bukan utuh, sehingga tidak dapat memprediksi kapan percakapan itu akan berakhir atau mencari tahu apa yang terjadi.
Palca dan Lichtman menulis, orang tidak dapat menghentikan diri membuat prediksi-prediksi tersebut. ”Anda mungkin dapat menyelesaikan kalimat pasangan Anda, tetapi pikiran Anda ingin menyelesaikan kalimat semua orang,” katanya.
Mengelola rasa sakit
Rasa sakit yang sifatnya fisik bisa lebih mengganggu daripada bertemu orang menyebalkan di bis misalnya. Tapi, keduanya bisa diatasi dengan satu cara yang praktis: memandangi foto orang terkasih.
Seperti ditulis Ferris Jabr di Scientific American Mind, para ilmuwan mengaplikasikan panas yang tidak berbahaya tapi menyakitkan di telapak tangan para sukarelawan. Ketika mereka diminta untuk melihat foto kekasihnya, mereka melaporkan mengalami nyeri 45 persen lebih sedikit dibandingkan sukarelawan yang hanya melihat foto kenalannya.
Stop multitasking
Ingin merasa lebih bahagia? Curahkan perhatian terhadap apa saja yang sedang Anda kerja. Pikiran yang mengembara adalah pikiran yang tidak bahagia, kata John Tierney di dalam New York Times.
”Menggunakan aplikasi iPhone bernama trackyourhappiness, sejumlah psikolog di Harvard menghubungi orang-orang di seluruh dunia dalam kurun waktu acak, untuk menanyakan bagaimana perasaan mereka, untuk apa yang mereka lakukan, dan apa yang mereka pikirkan,” tulis Tierney.
Penelitian tersebut menemukan, pikiran orang mengembara setidaknya 47 persen dari waktu. Tapi, apa pun yang sedang dilakukan oleh para responden, mereka merasa lebih bahagia jika dapat memfokuskan perhatian kepada aktivitas yang sedang mereka lakukan. |isisurakartablog.com|