AMBON, KOMPAS.com — Warga Negeri Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, merusak kantor Kecamatan Salahutu dan memalang sejumlah pintu masuk kantor kecamatan, Selasa (1/3/2011).
Tak hanya itu, mereka pun menutup jalur jalan utama dari Ambon ke Maluku Tengah dan dermaga penyeberangan dari Pulau Ambon ke Pulau Seram dan Pulau Saparua.
Tidak ada upaya dari polisi untuk menghentikan aksi massa yang merusak kantor Kecamatan Salahutu ataupun menutup jalan utama di Tulehu.
Petugas polisi yang berjaga hanya sekitar sepuluh orang. Semuanya berasal dari Polsek Salahutu. Jumlah polisi yang tidak sebanding dengan jumlah massa yang mencapai ratusan membuat polisi tidak mampu menghentikan aksi massa.
Salah satu pengunjuk rasa, Abdul Salam, mengatakan, warga marah karena Bupati Maluku Tengah Abdullah Tuasikal mengabaikan dengan menolak John Saleohorella sebagai Raja Negeri Tulehu, padahal masyarakat telah menobatkan John dengan tradisi adat setempat.
Kepala Kepolisian Sektor Salahutu Ajun Komisaris Salatalohy mengatakan, hingga pukul 18.00 WIT, warga masih menutup jalan. “Masih ada pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Maluku untuk mencari solusinya,” katanya.
Sumber: kompas.com foto: kompas.com