Presiden Barack Obama meletakkan karangan bunga di lokasi Ground Zero, didampingi para anggota pemadam kebakaran dan polisi New York.
Presiden Barack Obama memberitahu regu pemadam kebakaran di Kota New York kematian Osama bin Laden mengirim pesan ke seluruh dunia bahwa Amerika tidak akan melupakan serangan teroris 11 September 2001.
Presiden Obama berada di New York untuk menghormati para korban serangan teroris al-Qaida 2001. Kunjungan itu dilakukan beberapa hari setelah pasukan Amerika menewaskan pemimpin al-Qaida Osama bin Laden di Pakistan.
Presiden Obama, yang didampingi mantan Walikota New York Rudy Giuliani, berkomentar demikian ketika bertemu dengan tim SAR pertama di pos pemadam kebakaran yang kehilangan 15 anggotanya dalam serangan itu. Dia juga mengunjungi kantor polisi setempat yang para anggotanya hadir pertama di TKP 11 September 2001.
Obama meletakkan karangan bunga di lokasi menara kembar World Trade Center yang hancur. Dia juga akan bertemu secara pribadi dengan sanak keluarga para korban yang tewas dalam serangan teroris itu yang terjadi hampir satu dekade lalu.
Juru bicara kepresidenan Jay Carney hari Rabu mengatakan Obama ingin bertemu dengan keluarga para korban untuk berbagi momen manis-pahit yang penting dan signifikan itu setelah kematian bin Laden.
wakil Presiden Joe Biden hari Kamis memberikan penghormatan kepada para korban 11 September dengan meletakkan karangan bunga di tugu peringatan di Pentagon
Ground Zero adalah lokasi bekas menara kembar World Trade Center yang hancur setelah ditabrak dua pesawat yang dikuasai kawanan teroris.
Bin Laden diyakini adalah dalang serangan 9/11 tersebut dan juga banyak serangan terorisme lain.
Kunjungan Obama tersebut berlangsung satu hari setelah dia menyatakan foto-foto jasad Bin Laden, tidak akan disebarkan kepada publik.
Pemimpin al-Qaida, Osama bin Laden, 54 tahun, ditembak mati oleh satu tim Navy Seal di Abbotabad, Pakistan utara hari Senin. “Ketika kita menyatakan kita tidak akan pernah lupa, kami benar-benar memegang kata-kata kami”
Dalam perkembangan lain, kepala urusan HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa, Navi Pillay meminta pemerintah Amerika membeberkan seluruh fakta tentang tewasnya Osama bin Laden dalam operasi rahasia oleh militer AS.
Pillay mengatakan pengungkapan itu diperlukan untuk memastikan legalitas operasi.
Pillay mengatakan sang pemimpin al-Qaida memang telah menyatakan bertanggungjawab atas aksi terorisme yang mengerikan, tapi semua aksi kontraterorisme harus menghormati hukum internasional.
Sementara itu, kepala Gereja Anglikan, Rowan Williams, mengatakan pembunuhan orang tidak bersenjata menyisakan perasaan yang tidak nyaman.
Pada hari Rabu, lembaga HAM Amnesty International mengatakan pasukan khusus AS semestinya menahan Bin Laden hidup-hidup jika dia tidak bersenjata.|SWATT Online|
Foto : Time.