Saat razia, tim gabungan juga menemukan puluhan kondom, baik yang sudah digunakan maupun yang belum digunakan. Razia yang dipimpin langsung Kasat Pol PP Padang Yadrison, semula berjalan lancer. Semua pasangan yang diamankan tidak ada yang melawan.
Namun di kawasan Pantai Nirwana, tim gabungan dari Sat Pol PP, TNI, dan Polisi, mendapatkan perlawanan dari salah satu pasangan yang akan diamankan. Mereka ngotot tidak melakukan pelanggaran dan kemudian terjadi perang mulut dengan petugas.
Sebelum pasangan itu diamankan, petugas dengan jelas melihat mereka bermesum ria di dalam warung tersebut. Namun petugas tak ambil pusing. Mereka tetap digelandang ke markas Pol PP. “Pasangan itu duduk dengan orang yang bukan muhrimnya di tempat yang rawan maksiat. Kalau tak ada niat bermaksiat, kenapa harus sembunyi di dalam pondok sehingga aktivitas mereka tidak terlihat sama sekali,” ujar Kasat Pol PP Padang Yadrizon setelah menggelar razia gabungan.
Dalam razia kali ini, selain menargetkan muda-muda yang bermesum ria, tim gabungan juga meruntuhkan lapak-lapak pedagang yang disulap menjadi tempat mesum. Dari 21 pasangan muda-mudi yang terjaring tersebut, sepuluh di antaranya masih duduk di bangku SMA, lima pasangan mahasiswa, dan lima pasangan lain adalah pekerja swasta.
“Data itu kami dapat setelah penyidik Sat Pol PP melakukan pendataan kepada semua pasangan itu. Bagi pasangan yang kami amankan, boleh pulang kalau sudah dijemput orangtua mereka sehingga para orangtua tahu apa yang dikerjakan anaknya diluar rumah,” jelasnya.
Saat tim akan meruntuhkan lapak-lapak maksiat itu, petugas menemukan puluhan kondom yang berserakan di lokasi. Kondom itu diselipkan di dekat dinding tempat pasangan muda-mudi itu bersantai.
“Razia di kawasan Bukitlampu tersebut akan terus kami lakukan, supaya tidak ada lagi sorga mesum di Kota Padang ini. Kalau perbuatan muda-mudi itu terus dibiarkan, mereka dan keluarganya akan kena getahnya,” ujarnya.
Sumber: jpnn.com