
Surabaya – PT KA Daops VIII Surabaya hanya bisa wait and see menyikapi pemblokiran rel kereta api di Porong,Sidoarjo, oleh warga korban lumpur Lapindo.
Kepala Humas Daops VIII Sri Winarto saat dihubungi detiksurabaya.com, Kamis (15/3/2012), hanya bisa pasrah dan hanya bisa berkoordinasi dengan pihak yang kepolisian.
“Kita hanya bisa menunggu dan berkoordinasi dengan petugas kami di lapangan dan pihak terkait,” kata Sri Winarto.
Meski begitu, Sri Winarno berharap korban lumpur untuk bisa segera mengakhiri pemblokiran rel kereta api agar tak mengganggu perjalanan kereta.
“Kita tunggu saja. Harapannya semoga semuanya bisa segera dikoordinasikan dan kereta bisa kembali jalan,” pungkas Winarto.
Sebelumnya, ratusan warga korban lumpur dari Desa Renojoyo melakukan aksi pemblokiran jalan Raya Porong dan jalur kereta api.
Aksi itu digelar untuk mendesak Lapindo maupun Aburizal Bakrie melunasi pembayaran angsuran selama 7 bulan bagi korban lumpur.
Pemblokiran itu menyebabkan tiga kereta api gagal melanjutkan perjalanan.
KA Panataran dari Surabaya yang sedianya akan ke Blitar tertahan di Stasiun Sidoarjo.
Sedangkan di Stasiun Bangil, ada dua kereta api. Masing-masing KA Panataran dari Blitar tujuan Surabaya dan KA Logawa dari Jember yang akan ke Purwokerto. dtc