
Petugas Densus 88 Mabes Polri menangkap sejumlah terduga teroris kelompok Bahrun Naim. Satu di antara para pelaku berinisial DA. Dan DA sendiri hendak merencanakan amaliyah di Bali.
DA ditangkap pada 15 Agustus 2016 lalu di Warnet AZ wilayah Lampung Tengah. Dia diketahui terlibat aktif dalam perencanaan bom bunuh diri serta pembawa bahan peledak yang digunakan di Polresta Surakarta.
“Perencananya bersama dengan Bahrun Naim maupun Nur Rohman pelakunya. Kemudian yang bersangkutan merupakan jaringan komunikasi yang aktif dengan Bahrun Naim. Kelompok mereka juga beberapa waktu lalu akan melakukan kegiatan amaliyah maupun melakukan aksinya di Bali,” jelas Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Brigadir Jenderal Agus Rianto,di Mabes Polri, sebagaimana dinukil GatraNews.com, Jumat (19/8).
Selain DA, Densus 88 juga menangkap pelaku lainnya berinisial AS di wilayah Sumatera Selatan. Pihak kepolisian belum memastikan AS berafiliasi dengan jaringan teroris yang mana. Namun, sambung Agus, dipastikan AS terlibat dalam transaksi jual beli senjata jenis revolver.
Tidak hanya DA dan AS, pada 17 Agustus kemarin, Densus 88 juga menangkap MK di sekitar Gunung Putri, Bogor. MK berperan dalam melakukan pengiriman dana kepada DA yang digunakan untuk membeli material serta transportasi membawa bahan peledak dari Lampung ke Surakarta.
“Ini yang dibawa oleh terduga teroris Nur Rohman yang melakukan bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta. Yang bersangkutan juga termasuk orang yang mengatur pertemuan antara DA dan NR. Juga aktif dalam perencanaaan bom bunuh diri yang dilakukan NR di Mapolresta Surakarta. MK juga membantu untuk DN bisa berkomunikasi dengan DA dan NR,” terang Agus.
MK juga anggota JAD (Jamaah Anshorut Daulah) yang merupakan bawahan dari Aman Abdurrahman yang saat ini masih warga binaan di Nusakambangan. (gatranews)