Aksi pembakaran ATM BNI di Bandung diduga terkait kelompok anarki dan anti-kapitalisme dengan jaringan lintas negara. Indonesia rupanya mendapat perhatian khusus dari kelompok ini karena dianggap kerap menjadi korban kekuatan modal.
Pantauan wartawan detik.com, Jumat (1/6/2011) di situs 325.nostate.net yang menghimpun kelompok anarki dan anti kapitalisme lintas negara, Indonesia rupanya dimasukan dalam daftar “Solidarity Call”. Yang menjadi perhatian khusus adalah kasus yang menimpa para petani di Kulon Progo.
“Kulon Progo self-organised struggle against neoliberal megaproject (Indonesia),” demikian tulis mereka di situsnya.
Sang admin meminta jaringan mereka di dunia untuk menunjukan solidaritas terhadap para petani di Kulon Progo, Indonesia. Mereka menjadi korban perusahaan tambang asing yang menjarah lahan mereka. Oleh karena itu, Kulon Progo selalu disebut dalam setiap aksi pembakaran ATM yang menurut situs itu telah dilakukan juga di ATM BCA Manado dan ATM BCA Makassar.
Bahkan, aksi solidaritas untuk petani Indonesia juga dilakukan di luar negeri, khususnya Inggris. Ciri khas aksi mereka adalah perusakan, namun mereka memang sengaja tidak ingin melukai orang.
325.nostate.net pernah memberitakan kolega mereka di Inggris yang melakukan aksi pembakaran sebagai protes atas penindasan para petani di Kulon Progo. Pada 12 April 2011, mereka melakukan pembakaran di kantor perusahaan Mitie di Bristol, Inggris.
Pada 24 Maret 2011, mereka juga merusak Royal Bank of Scotland cabang Bristol, Inggris pada malam hari. Kantor bank dilempari batu, botol beling berisi cat, kaca-kaca dipecah dan kendaraan operasional dirusak.
“Kami secara khusus mendedikasikan aksi ini untuk mereka yang berjuang melawan tambang Canadian Tar Sands yang didanai RBS dan juga pada petani yang berjuang di Kulon Progo, Indonesia, yang berjuang melawan proyek sejenis yang mengambil besi dari pasir pantai mereka,” demikian tulis mereka.
Bahkan, KBRI London pun pernah didatangi mereka. Pada 21 April 2011, mereka mendatangi KBRI London, namun untung kali ini bukan untuk aksi perusakan. Mereka memberikan surat kepada pemerintah Indonesia. Mereka menyatakan dukungan untuk warga Kulon Progo yang mengalami penindasan. Lantas mereka menggelar spanduk di depan KBRI London. Aksi kunjungan itu pun nangkring di situs mereka. |dtc|