Polisi Mesir bentrok dengan ribuan demonstran anti pemerintah yang menuntut diakhirinya kekuasaan Presiden Hosni Mubarak selama puluhan tahun.
Di Kairo polisi menembakkan gas air mata dan menggunakan semprotan air terhadap demonstran yang melempar batu. Protes terpisah pecah di Alexandria dimana para demonstran meneriakkan slogan-slogan anti Mubarak.
Rakyat Mesir telah menyerukan reformasi politik dan ekonomi dalam protes-protes yang diilhami oleh demonstrasi di Tunisia yang menyebabkan tersingkirnya presiden negara itu. Demonstrasi-demonstrasi itu terjadi meskipun pemerintah memperingatkan para demonstran bisa ditangkap.
Demonstrasi-demonstrasi itu didorong lewat internet oleh kelompok yang mengatakan mereka mewakili anak-anak muda Mesir yang frustrasi dengan kemiskinan dan tekanan seperti yang memicu kerusuhan di Tunisia.
Aksi demontran ini juga di picu oleh serangan bom yang mengguncang Kairo, aksi ini diduga terkait dengan kemarahan atas serangan militer Israel di Gaza. Serangan bom itu menewaskan satu orang dan melukai sekitar 20 orang lainnya, termasuk 17 remaja Prancis dan seorang warga Jerman.
“Sifat ledakan terlihat seperti perbuatan yang dilakukan pemuda, tidak berpengalaman dan amatir yang emosinya terbakar dengan event-event Gaza,” kata Montasser el-Zayat, pengacara yang mewakili para ekstremis kepada saluran berita Al-Jazeera.
Serangan bom tersebut diyakini menargetkan warga dari negara-negara Barat. Pengeboman itu terjadi di pasar yang ramai di dekat masjid abad ke-12, Al-Hussein, yang merupakan daerah tujuan wisata di Kairo.
Seorang perempuan Prancis tewas dalam insiden pengeboman itu. Sedang korban luka-luka termasuk 3 warga Saudi, 13 warga Prancis, seorang warga Jerman dan 4 warga Mesir, termasuk seorang anak.
Salah seorang pejabat agama terkemuka di Mesir, Sheik Al-Azhar Mohammed Sayyed Tantawi menyebut serangan bom itu adalah “pengecut dan biadab.”
“Mereka yang melakukan tindakan kriminal ini adalah pengkhianat bagi agama dan negara mereka dan merusak citra Islam, yang menolak terorisme dan melarang pembunuhan warga sipil,” pungkasnya|Independent|SE.
Foto : MSNBC