
Pintu masuk Bandara Polonia sore ini dipenuhi massa dari berbagai organisasi. Aksi yang diikuti ribuan massa memadati bundaran pintu masuk bandara Internasional Polonia.
Ribuan massa bersatu setelah sebelumnya melakukan aksi di beberapa titik, seperti di Lapangan Merdeka Medan, Kantor DPRD Medan dan Sumut, kantor Gubernur Jalan Diponegoro dan berkumpul di satu titik, yaitu bandara Polinia, Senin (26/3).
Matahari yang terik tidak menghalangi massa untuk terus menyampaikan orasinya. Mereka meminta Plt.gubsu Gatot Pujo Nugroho menemui mereka. Aksi yang diikuti buruh tani, nelayan, GMKI,GMNI, mahasiswa dan elemen masyarakat lainnya menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM. Selain menolak kenaikan harga BBM, dalam orasinya massa juga menuntut TNI AU melepaskan kepimilikan tanah seluas 260 hektar kepada 500 kepala rumah tangga yang ada di Sari Rejo.
Kordinator aksi warga Sari Rejo yang menuntut pelepasan lahan, Pahala Napitupulu mengatakan, selain menolak kenaikan BBM, kedatangan mereka ke Bandara Polonia ini juga menuntut sertifikat tanah sebagai bukti sah kepemilikan atas tanah di Sari Rejo.
Kelompok massa dari berbagai elemen masih berkumpul di bundaran pintu Bandara Polonia Medan. Massa terlihat semakin banyak, karena massa dari rombongan mahasiswa dan Ormas lainnya masih terus berdatangan menaiki mobil angkutan umum, naik sepeda motor, truk dengan bak terbuka dan mobil pick up berkapasitas 30-an orang.
Aksi dorong dari massa dengan aparat kepolisian terhalang pagar kawat duri yang telah dipasang sehari sebelumnya. Ada sekitar 700-an personil polisi gabungan berjaga-jaga di dalam bandara. Akibat dari aksi ini beberapa ruas jalan ditutup untuk umum. Seperti Jalan Imam Bonjol, Jl. Mustang dan Jl. Adi Sucipto. Untuk akses keluar masuk penumpang, pihak bandara membuka pintu belakang yang sehari-hari digunakan untuk keluar masuk barang-barang kargo.
Pantauan SWATT Online di lapangan, aksi massa yang menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM mulai memanas ketika sekelompok massa hendak menghancurkan SPBU Petronas yang berada sangat dekat dengan pintu masuk bandara Polonia Medan.
Untuk mengantisipasi aksi massa yang menjurus ke anarkis dan brutal, aparat kepolisian dan TNI terus menambah jumlah pasukan ke Bandara Polonia Medan. Terlihat mobil Baracuda Brimob dan enam truk berisi personil TNI masuk ke Bandara Polonia melalui pintu belakang.
Aksi lempar sudah mulai mewarnai aksi yang menjurus ke anarkis. Aparat kepolisian dengan perlengkapan tameng mulai keluar mengintai massa aksi yang terus melempari kearah Bandara Polonia. Mobil water canon pun difungsikan untuk menghalau massa yang semakin memanas.| James P Pardede