
Sekitar tiga ribuan massa yang tergabung dalam berbagai organisasi mendatangi kantor DPRD Sumatera Utara di Jalan Iman Bonjol Medan Senin (26/9).
Massa yang tergabung dalam beberapa organisasi seperti LSM Dewan Pemberdayaan Pengembangan Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat Indonesia (LSM-DPPE RI), GMNI Kota Medan, Forum Keluarga Karyawan/Pensiunan PTPN II, Forum Tani “Jas Merah”, Perempuan Mahardika, beberapa kelompok tani dan organisasi lainnya menyuarakan aspirasinya dari atas mobil pick-up yang telah dilengkapi alat pengeras suara.
Aksi ini sekaligus sebagai keprihatinan para demonstran terhadap kondisi masyarakat yang bergelut di sektor pertanian semakin terpuruk. Aksi ini juga sekaligus bukti keprihatinan mereka dalam memperingati Hari Tani (Agraria) yang jatuh pada tanggal 24 September 2011 kemarin.
Pantauan SWATT Online, Kantor DPRD Sumut dipenuhi massa dan menutup jalur Jalan Iman Bonjol Medan. Aksi dari ribuan massa digelar di sepanjang jalan depan kantor DPRD Sumut dan dijaga oleh aparat kepolisian. Aksi massa ini memacetkan arus lalulintas diseputaran Jalan Kapten Maulana Lubis dan sekitarnya.
Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho, yang sedang mengikuti Rapat Paripurna di gedung DPRD Sumut, sudah menemui demonstran di depan gedung dan menyatakan akan memperhatikan tuntutan para petani, namun massa tetap bertahan.
Massa petani yang tergabung dalam berbagai organisasi itu mendesak Gubernur Sumut untuk berdialog dengan delegasi petani. Karena permintaan itu tidak direspon, mereka kembali melakukan aksinya.
Penanggung Jawab Aksi Fadli Kaukibi, SH,CN dalam pernyataan sikapnya menegaskan, STOP liberalisasi dalam penguasaan Bumi dan Air di Sumatera Utara dan Republik Indonesia, karena tidak akan membawa kesejahteraan bagi rakyat, segera nasionalisasikan pertambangan dan perkebunan asing di Sumut, laksanakan larangan penguasaan tanah melampaui batas maksimum seperti diamanatkan UU Pokok Agraria,hentikan penindasan dan segera tegakkan keadilan, segera atasi kerawanan dalam kepemilikan tanah untuk pemukiman dan pertanian bagi masyarakat miskin/kurang mampu di perkotaan dan pedesaan.
“Gerakan hari ini adalah awal baru bagi bangsa Indonesia untuk mengembalikan semangat membela kehormatan dan kecintaan terhadap ibu pertiwi. Kita tidak mau bumi dan air serta yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh asing,” tandasnya.
Aksi demo berlangsung aman dan tertib dan disahuti oleh Anggota Dewan dari Fraksi PDI-P Syamsul Hilal. Dalam kesempatan itu, orator demo juga menyerukan agar pemerintah mengembalikan hak atas tanah yang selama ini kasusnya belum juga tuntas. (mes)