Pemerintah Rusia menunda peluncuran pesawat berawak menuju stasiun antariksa internasional (ISS) hingga 12 November mendatang. Sebab, Rusia masih fokus menginvestigasi soal kecelakaan pesawat tanpa awak, roket Soyuz Agustus lalu.
Akibat kejadian itu, kosmonot Sergei Volkov, astronot Mike Fossum, dan Satoshi Furukawa yang berada di ISS perlu bersabar sebentar untuk menerima pasokan makanan dan bahan bakar. Sementara 3 kosmonot lain sudah meninggalkan ISS dan diperkirakan mendarat Jumat pekan ini.
Demikian dilaporkan pemerintah Rusia seperti dikutip kantor berita Reuters, Rabu (14/9/2011). Penyelidikan sementara menyebutkan, kecelakaan roket tanpa awak Soyuz Rusia karena kesalahan teknis. Yakni kekeliruan produksi yang mencegah bahan bakar mencapai generator menyebabkan mesin gagal, dan meledak usai dilepaskan ke udara.
Padahal, rencananya peluncuran pesawak luar angkasa berawak ini akan menggantikan pesawat ulang-alik NASA yang telah pensiun pada bulan Juli lalu. Kecelakaan tersebut membuat khawatir karena NASA mengandalkan pesawat Rusia mengirim astronot ke luar angkasa.
Pada Agustus lalu, roket Soyuz yang membawa pesawat luar angkasa Progress M-12M meluncur dengan lancar dari pusat luar angkasa Kosmodrom Baikonur di Kazakhstan. Pesawat itu membawa 3,5 ton kargo berisi makanan, perlengkapan medis, alat-alat kebersihan pribadi, air, oksigen, dan peralatan eksperimen ilmiah untuk dibawa ke ISS.
Masalah mulai muncul saat roket pendorong tingkat ketiga mulai dinyalakan, sekitar lima menit setelah peluncuran. Roket tiba-tiba memerintahkan pemadaman mesin secara otomatis karena mendeteksi masalah, dan roket mulai melenceng dari jalurnya ke orbit. Pihak Rusia menyatakan peluncuran itu gagal setelah reruntuhan roket dan pesawat luar angkasa jatuh dengan suara keras di kawasan terpencil di Siberia. Petugas pemerintah menyebutkan, suara ledakan roket sangat keras, mencapai jarak 100 kilometer, getarannya membuat kaca jendela seperti mau lepas. |dtc|