Suasana sepi di dalam ruangan Bank Danamon Simpan Pinjam, Jl Latumenten, Jakarta Barat tiba-tiba terpecah oleh suara 4 pria yang tiba-tiba masuk. 2 Dari 4 pria yang menutupi wajahnya dengan helm ini menodongkan senjata kepada para pegawai Bank Danamon.
“Sekitar pukul 11.00 WIB, 4 orang masuk,” ujar seorang pegawai, Rizal, yang ikut disekap di Bank Danamon, Jakarta Barat, Jumat (1/7/2011).
Rizal yang sehari-hari bekerja di bagian credit officer ini mengaku terkejut dengan kedatangan 4 pria tersebut. 1 Orang dari mereka menunggu di depan pintu masuk. Sedangkan 3 lainnya masuk ke dalam ruangan.
“2 Dari 3 orang yang masuk itu menodongkan senjata,” katanya.
Sambil menodongkan senjata, seorang dari perampok menyuruh seluruh pegawai diam dan tiarap. Lalu Rizal dan temannya diikat dengan tali rafia. Mata dan mulut para pegawai dilakban.
“Sempat salah seorang office boy bernama Ruli, kepalanya digetok pakai senjata 2 kali. Salah satu perampoknya teriak diam dan tiarap,” jelasnya.
Setelah itu, lanjut Rizal, mereka mengambil Rp 46 juta yang ada di meja teller. Bahkan 2 dari teman Rizal, uangnya juga ikut diambil perampok.
“2 Orang yang disekap, uang di dompetnya juga diambil. Tapi saya nggak tahu berapa jumlahnya,” ungkapnya.
Kawanan perampok kemudian memasukkan seluruh uang rampasannya ke dalam tas Rizal. Tas Rizal sebelumnya juga ikut dirampas. Menurut Rizal, semua perampok mempunyai ciri-ciri berbadan tegap.
“Mereka tinggi besar. Pakai jaket, pakai helm. Mukanya ditutup pakai sapu tangan,” imbuhnya.
Sekitar 15 menit berada di dalam bank, perampok kabur. 5 Menit setelah perampok kabur, satu per satu pegawai yang disekap berusaha membebaskan diri.
“Kita cari gunting. Terus satu sama lain membuka ikatan talinya,” lanjutnya.
Rizal dan temannya kemudian menghubungi security yang saat itu sedang dinas ke luar. Pukul 11.30 WIB, security akhirnya tiba di kantor.
“Habis itu kita lapor ke Polsek,” tutupnya. |dtc|