
Jakarta – Musim penghujan telah tiba. Untuk mengantisipasi banjir di ibukota, Satpol PP DKI Jakarta akan mengerahkan 6.023 petugas yang nantinya akan membantu warga.
“Petugas sudah sangat siap, sarana dan prasaran juga siap. Meski kita tidak berharap siklus (banjir) lima tahunan itu akan terjadi,” terang Kepala Dinas Satpol PP DKI Jakarta Effendy Anas di Gedung Balaikota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Kamis, (3/11/2011)
Untuk menambah kekuatan, lanjut pria yang akrab disapa Effan ini, pihaknya akan menarik 100 petugas Satpol PP yang selama ini ditempatkan ke Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana. Dia menambahkan, jam kerja petugas Satpol PP akan dibagi menjadi 3 shift selama 24 jam.
“Kita targetkan 3 jam pertama saat bencana terjadi, kami sudah ada di lokasi,” jelasnya.
Menghadapi musim penghujan yang berdampak pada banjir, Satpol PP DKI merubah prosedur standar operasi yang menjadi acuan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selama ini. Jika biasanya tahap tanggap bencana dilakukan dalam waktu 5 jam kini ditingkatkan menjadi 3 jam.
“Jadi selama 3 jam pertama, kita sudah ada di lokasi, dan langsung mendirikan tenda dan menyiapkan dapur umum,” jelasnya.
Effan memaparkan, dari segi segi sarana dan prasarana, saat ini Satpol PP telah memiliki 84 perahu karet, 156 kendaraan roda dua, 74 motor tempel, 55 handy talkie dan 93 mobil patroli. Khusus di wilayah Jakarta timur, tersedia 19 perahu karet dan 9 tenda. Satpol PP Jakarta pusat memiliki 15 perahu karet dan 9 tenda. Jakarta Utara 16 perahu karet dan 13 tenda. Jakarta barat 23 perahu karet dan 13 tenda. Sedangkan Jakarta Selatan 14 perahu karet dan 6 tenda.
“Perahu karet ini cukup, tapi untuk menjangkau pemukiman padat kita harus menggunakan perahu karet PMI yang ukurannya kecil,” tandasnya. |dtc|