Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berjanji akan memaksimalkan produk alutsista buatan dalam negeri. Pemakaian alutsista produk dalam negeri akan lebih diprioritaskan untuk persenjataan TNI.
“Ke depan kita maksimalkan penggunaan alutsista produksi nasional. Kita dorong industri strategis nasional agar mampu meningkatkan kualitas alutsista yang diproduksi,” kata Presiden SBY saat memberi sambutan dalam Praspa TNI di Lapangan Dirgantara, Akademi Angkatan Udara, Yogyakarta, Kamis (14/7/2011).
Pembangunan TNI, menurut SBY, juga diarahkan kepada pemantapan gelar pasukan di daerah perbatasan dan pulau terdepan. Pembangunan TNI juga akan disinergikan dengan kegunaan industri strategis nasional dalam rangka meningkatkan kemandirian pertahanan.
“Pendayagunaan industri strategis nasional juga ditujukan untuk mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi kita,” ujar SBY.
SBY mengatakan di dunia kemiliteran peran strategi, taktik, doktrin, dan sistem persenjataan berkembang pesat seiiring dengan perkembangan teknologi.
“Perkembangan tersebut menandai berlangsungnya revolusi di dunia kemiliteran. Perubahan cepat itu tentu menyangkut dan berpengaruh pada corak dan karakter dari peperangan dan pertempuran serta pendidikan dan pelatihan yang mesti dilakukan di masa datang,” papar SBY.
Kepala Negara menambahkan, perwira TNI harus mengemban tugas untuk menyukseskan agenda pembangunan nasional serta tugas lain sebagaimana diamanatkan dalam UU nomor 34 tahun 2004 tentang TNI. Para perwira TNI telah memiliki bekal pendidikan yang cukup dengan kurikulum yang telah disesuaikan dengan tuntutan dan kemajuan zaman.
“Pendidikan yang kalian tempuh selama empat tahun, atau setahun lebih lama dari angkatan sebelumnya, telah mencetak kalian sebagai perwira remaja TNI yang juga menyandang gelar sarjana sains terapan pertahanan,” ujarnya. |dtc|