Zaleha Siregar, 40, warga perumahan Rindang Garden blok C1 nomor 17 Batuaji, terbaring lemas di instalasi gawat darurat (IGD) Rumah Sakit Otorita Batam (RSOB), kemarin (14/9). Hampir sekujur punggung sampai kakinya luka bakar, akibat kompor minyaknya meledak saat menggoreng kerupuk pada Kamis (9/9) lalu.
Informasi dihimpun Batam Pos, Selasa (14/9) di lokasi kejadian, petaka bagi ibu dua anak ini bermula dari kepanikan Zaleha yang melihat asap tebal keluar dari kompor 24 sumbu berbahan bakar minyak tanah yang sedang digunakanya.
”Saat dia (Zaleha, red) mengecilkan volume api kompor, asap tebal keluar dari dalam kompor. Melihat asap, dia panik dan mengangkat kompor keluar rumah. Sayang, pintu depan rumahnya terkunci, sehingga dia letakkan kompor di lantai sembari berusaha membuka pintu. Belum sempat pintu terbuka, kompor keburu meledak,” terang Ketua RW 23 Keamal Pasa, kemarin.
Akibat ledakan, korban yang mengenakan daster panjang dan dibaluti sarung di pinggangnya tak bisa mengelak percikan api yang keluar dari kompor. Pakaian dan tubuh korban terkena api. ”Zaleha mengalami luka bakar serius di badannya termasuk hidung dan mulutnya,” ujar Keamal.
Yuni tetangga Zaleha menuturkan, saat kejadian dua anak Zaleha yang masih kecil sedang ke pasar. ”Kalau kedua anaknya ada, bisa jadi kena juga,” ujar Yuni.
Hanya Kundori, suami Zaleha, saat kejadian tengah istrahat siang di kamar. Kundori saat kejadian mengaku tak tahu kalau istrinya telah dibakar api kompor. ”Dia (Kundori, Red) lama baru sadar, karena suasana kamar yang semakin panas,” ujar Keamal.
Saat sadar Kundori mendapati sang isteri telah terkapar lemas di ruangan tengah rumah. ”Saat itu baru dia teriak minta tolong,” ujar Lukman tetangga di depan rumah korban.
Mendengar itu, warga yang tengah sibuk memasak ketupat persiapan Lebaran di masjid Baithul Rahaman Batuaji yang tak jauh dari rumah korban, berhamburan mendatangi lokasi kejadian. Api kompor yang masih menyala bisa dipadamkan, sementara korban yang sudah sekarat langsung dilarikan ke RSOB. ”Kami semua terkejut, suara ledakan tak kedengaran, tiba-tiba ada suara teriakan minta tolong,” ujar Keamal.
Korban sendiri mengaku, ledakan tersebut mengeluarkan suara keras. ”Mungkin karena pintu tertutup, sehingga tetangga tak dengar,” kata Yuni.
Di rumah sakit, Keamal menuturkan, korban sempat dirawat di ruangan khusus. Namun karena masalah ekonomi pasangan suami isteri yang berprofesi sebagai penjual bakso di depan Puskesmas Batuaji ini tak punya biaya, akhirnya dipindahkan lagi ke ruangan IGD. ”Mereka juga warga baru di sini, belum ada Jamkesmas,” terang Keamal.
Keamal selaku Ketua RW setempat, mengaku tak tinggal diam dengan kejadian yang menimpa Zaleha. ”Atas persetujuan warga RW 23 dan RW 29, kami bergerak dari pintu ke pintu minta bantuan untuk Zaleha,” ujarnya.
Alhasil dari ratusan rumah yang berada di dua RW tersebut, Keamal, tokoh masyarakat, dan pemuda setempat berhasil mengumpulkan uang Rp4 juta.
”Uang itu kita serahkan langsung ke suaminya, untuk biaya pengobatan,” ujar Keamal.
Mengenai pemicu ledakan itu, diduga kelengahan korban tak rutin memperhatikan keadaan sumbuh kompor saat mau masak.
Mengenai kondisi korban sendiri walupun sudah mendapat perawatan intensif di RSOB, sampai kemarin masih kritis.
”Saya sudah menjenguknya,” ujar Keamal.
Sumber: batampos.com