Jakarta – Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mencatat korban tewas dalam kecelakaan sepanjang Januari-Oktober 2011 mencapai 844 orang. Kecelakaan umumnya terjadi akibat kesalahan manusia (human error). “Kalau sepuluh bulan sudah 844 yang meninggal, ini ngalah-ngalahin perang. Ini kan sia-sia kalau meninggal di jalan dan mayoritas itu human error, bukan mechanic error,” ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Untung S Radjab.
Hal itu diungkapkan Kapolda saat memimpin Gelar Pasukan Operasi Zebra Jaya 2011 di Lapangan Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (28/11/2011).
Untung mengungkapkan, kedisiplinan berlalu lintas merupakan cermin budaya bangsa. Tingginya angka korban tewas merupakan cerminan kurangnya kesadaran masyarakat dalam berdisiplin berlalu lintas. “Ini sudah menjadikan kecemasan kita dalam kehidupan bermasyarakat. Untuk itu kita tingkatkan disiplin kita, bagaimana kita berlalu lintas,” katanya.
Sejumlah kecelakaan, diakibatkan karena faktor kelalaian si pengendara. Perawatan kendaraan merupakan faktor kelalaian pengendara yang kerap mengakibatkan kecelakaan lalu lintas. “Kalau mau jalan itu, bannya dicek dulu. Kalau sudah tipis kemudian melaju pada kecepatan tinggi bisa pecah ban dan mengakibatkan kecelakaan. Ini hal-hal yang kurang diperhatikan. Kendaraan umum harus melakukan uji KIR itu,” paparnya.
Terus meningkatnya kendaraan pribadi menjadi salah satu faktor ‘gesekan’ dalam kecelakaan lalu lintas. Saat ini, jumlah motor mencapai 9,5 juta lebih, sementara mobil pribadi mencapai angka 5 juta lebih. “Untuk roda dua sudah mencapai angka yang lebih dari toleransi,” kata dia.
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Dwi Sigit Nurmantyas mengatakan, jumlah korban tewas yang mencapai 844 orang itu tergolong tinggi. Oleh sebab itu, sudah menjadi tanggung jawab Polantas melakukan operasi yang bertujuan menekan angka kematian dengan meningkatkan kedisiplinan berlalu lintas.
“Tugas kita melindungi masyarakat, khususnya pengguna jalan agar tidak menjadi korban kecelakaan. Kalau ada 844 yang meninggal itu berarti Polantas kurang melindungi masyarakat,” jelas Sigit.
Sigit mengatakan, kecelakaan lalu lantas bisa dicegah dengan mendoktrin masyarakat dan melakukan rekayasa lalu lintas. Pendoktrinan masyarakat yakni dengan memberikan sosialisasi Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan serta penyuluhan dalam upaya meningkatkan kedisiplinan berlalu lintas.
“Kemudian kalau di jalan raya ada hal-hal yang kurang pas bagi pengguna jalan akan kita lakukan rekayasa, itu semua untuk mengurangi rasa keselamatan kita,” tutup Sigit.
Polda Metro Jaya menggelar Operasi Zebra Jaya 2011 selama 28 November-11 Desember 2011. Sasarannya adalah kendaraan pribadi dan angkutan umum. |dtc|