Seperti tahun-tahun sebelumnya, selama bulan suci Ramadhan 1431 H pedagang musiman akan bermunculan dan tumpah di beberapa ruas jalan di Kota Medan. Mulai dari penjual kue-kue, minuman, makanan berbuka sampai ke aksesoris dan hiasan guna menggelar dagangannya di pinggir jalan dan trotoar jalan di kota Medan.
Pantauan SWATT Online, di beberapa ruas jalan di Medan yang jadi pusat pasar tumpah adalah Jalan Dr. Mansyur, Jalan Setia Budi, Amaliun, Krakatau, Karya, Gatot Subroto, Gajah Mada, Sukaramai serta beberapa ruas jalan lainnya.
Menurut salah seorang pedagang makanan berbuka yang enggan disebutkan namanya kepada SWATT Online, mengatakan ini adalah kesempatan yang dimanfaatkannya untuk mendapat keuntungan sebagai tambahan dana membeli baju lebaran anak-anak. Setelah lebaran usai, beberapa pedagang akan kembali ke profesi awalnya seperi penarik becak, buruh atau pekerjaan lainnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Dearmando Purba menegaskan, bahwa selama bulan suci Ramadhan kemacetan lalulintas di kota Medan tak bisa dielakkan. Di beberapa ruas jalan ada juga yang lalulintasnya lancar karena bebas dari serbuan pedagang makanan dan minuman.
“Hanya saja, petugas kita di lapangan selalu mengingatkan pedagang agar tidak menggelar dagangannya sampai ke badan jalan agar tidak mengganggu kelancaran lalulintas,” paparnya.
Walaupun petugas kita sudah siaga di beberapa titik rawan kemacetan, lanjut Dearmando tumpahnya pedagang makanan berbuka puasa di beberapa ruas jalan protokol telah ikut memberi andil kemacetan lalulintas.
“Kita sangat mengharapkan masyarakat pengguna jalan dan pedagang agar memiliki kepedulian dalam memperlancar arus lalulintas di kota Medan,” tandasnya. (mes)
foto : James P Pardede