Serangan helikopter pasukan Libya adalah ancaman terbesar atas demonstran Libya, ujar kepala Korps Marinir AS.
Senator John McCain, meminta Komandan Korps Marinir Jenderal James F. Amos mengetahui tentang kemampuan serangan udara Libya.
“Saya pikir itu sederhana,” jawab Amos. “Saya pikir mungkin ancaman terbesar mereka adalah tipe helikopter.”
Helikopter akan lebih sulit untuk menargetkan jika masyarakat internasional mendirikan sebuah zona larangan terbang. Seperti zona biasanya akan diberlakukan oleh jet tempur yang kecepatan dan ketinggian membuat sulit untuk menargetkan helikopter, yang bergerak rendah dan lambat.
Amos tidak tahu berapa banyak helikopter dan pesawat tempur tetap pemerintah Libya namun mengatakan pasukan Libya mayoritas terkonsentrasi di empat airbases di sekitar Tripoli.
Amos tidak akan menjawab pertanyaan secara langsung, menyebut lokasi lingkungan dimana pasukan Gadhafi terletak “itu sangat kompleks,” ujarnya seperti dikutip CNN
Saya rasa ada beberapa hal yang akan memberikan keuntungan yang sangat besar bagi musuh. Salah satunya adalah gerakan bawah tanah,” kata Amos. “Jadi saya pikir ini lebih dari sekedar penerbangan.”
Angkatan Udara Libya mengalami beberapa kekurangan utama dalam kemampuan operasional, menurut Jane’s Information Group, yang melakukan analisis kekuatan militer Libya bahwa hanya ada beberapa perwira angkatan udara yang terlatih.
Angkatan Udara Libya di Tripoli, menurut Jane memiliki armada helikopter yang berjumlah kecil, Mungkin tidak lebih dari lusinan helikopter tempur yang dibangun lebih dari 30 tahun yang lalu, Tapi Angkatan Udara Libya diyakini memiliki banyak utilitas helikopter yang dapat digunakan untuk memindahkan tentara dan peralatan militer Libya.
Dibandingkan dengan pilot NATO, Pilot tempur Libya dipercaya untuk mendapatkan empat kali pelatihan di udara, Jane mengatakan kebanyakan jet tempur Libya berasal dari era Soviet lama MiG, dan kurang dari 200 adalah operasional, menurut Jane.
McCain menyatakan frustrasi dengan tidak adanya jawaban atas beberapa pertanyaan, termasuk pertanyaan tentang apakah Amos pernah mendengar laporan tentang tentara bayaran Gadhafi terbang dari negara lain ke Libya. Amos mengatakan dia tidak tahu informasi itu.| SWATT ONLINE|