
MANADO — Populasi kumbang Tomcat yang menghebohkan Surabaya beberapa hari terakhir ini diduga juga ada di Manado, khususnya di kawasan Malalayang II. Pasalnya, seekor kumbang mirip Tomcat ditemukan Arlen Kolinug (25), warga Malalayang II Lingkungan 2, kemarin.
Menurut mahasiswa Fakultas Teknik Elektro Unsrat ini, kumbang tersebut ditemukannya ada di atas screen yang biasa digunakannya untuk sablon di rumah kontrakannya. “Saat itu, sekira jam 5 sore, angin berhembus kencang. Saya dan teman-teman sedang duduk di teras membaca Manado Post yang memuat berita tentang Tomcat itu. Kami terkejut ketika melihat ada binatang mirip Tomcat di atas screen yang ada di atas meja di teras itu,” tuturnya.
Takut binatang itu benar Tomcat, dia dan rekan-rekannya tak berani menyentuh serangga itu. Maklum, dari koran dia membaca kulit bisa iritasi seperti luka bakar jika terkena cairan Tomcat. “Saya lalu menutup serangga itu dengan gelas. Teman-teman menghubungi teman yang seorang dokter. Menurut teman yang dokter itu, kumbang ini memang Tomcat,” tutur Arlen.
Seorang teman Arlen yang tak mau menyebutkan namanya menyatakan sangat penasaran dengan kumbang itu. “Kalau benar ini Tomcat seperti yang menyerang di Surabaya, kita harus waspada dan masyarakat luas harus tahu,” ungkapnya.
Seperti diberitakan kemarin, serangan Tomcat menyebabkan puluhan warga Surabaya harus mendapat perawatan. Kumbang yang tidak mengigit ini memiliki cairan beracun di tubuhnya. Jika terkena kulit manusia, cairan tersebut akan menimbulkan gatal-gatal dan perih seperti luka bakar.
Kondisinya mirip seperti ‘muntah ular.’ Menanggapi temuan itu, Kepala Bidang Distanak Sulut Ir Henny Kambey mengatakan belum ada laporan yang masuk terkait temuan apalagi serangan Tomcat di Sulut hingga kemarin malam.
Hal senada dikatakan Kepala Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Ir Arie Bororing. “Kita akan mengecek. Tapi, sampai sekarang ini, belum ada laporannya,” tuturnya. Sebelumnya, Kepala Distanak Sulut, Ir Johanis Panelewen, mengatakan, hewan tersebut belum ada di Sulut. Meski begitu, dia memuji sikap proaktif warga yang memberitahukan tentang kumbang mirip Tomcat itu.
Di sisi lain, pengamatan sepintas terhadap bentuk dan tubuh serangga yang ditemukan Arlen itu kemungkinan besar bukan Tomcat. Pasalnya, bagian perut dan ‘leher’ Tomcat berwarna oranye, sedangkan serangga yang ditemukan Arlen hanya bagian perut yang oranye, sedangkan ‘leher’ tidak.
Sumber: manadopost.co.id