Kematian hewan-hewan koleksi Kebun Binatang Surabaya (KBS) hampir setiap bulan selalu terdengar. Dalam waktu lima tahun terakhir, ratusan binatang mati karena berbagai sebab. Sampai kapan ini terjadi?
‘Korban’ yang mati di KBS terakhir adalah seekor singa Afrika bernama Michael. Dia ditemukan tak bernyawa dengan leher terlilit kawat kandang.
Sementara harimau sumatera nan langka bernama Melani nyaris mati bila tak buru-buru dirawat di Taman Safari Indonesia. Kondisinya sungguh prihatin karena mengalami gangguan pencernaan akibat makanan berformalin.
Saking seringnya hewan-hewan mati di KBS, media asing Daily Mail sampai menjulukinya ‘zoo of death’ atau kebun binatang kematian. Bila tidak ada tindakan darurat, bukan tidak mungkin hewan-hewan lain akan menyusul Michael.
Michael ditemukan mati pada pukul 07.00 WIB, Selasa (7/1) lalu. Dia tewas bukan karena penyakit, tapi karena terjerat kawat seling pintu kandang.
Singa Afrika jantan berumur 1,5 tahun itu menambah daftar panjang hewan yang kehilangan nyawa di KBS.
“Saat keeper masuk Michael sudah tewas dengan leher terlilit kawat seling pintu kandang,” kata Humas KBS Agus Supangkat menerangkan kepada detikcom.
Pihak KBS menduga Michael terlilit pada malam hari saat berusaha keluar dari kandang. Kandang Michael memang terbuat dari kawat seperti jaring.
Dengan matinya Michael, kini koleksi singa yang dimiliki KBS tersisa 5 ekor. Kelima singa itu terdiri dari 4 singa betina dan 1 singa jantan.
Sehari sebelumnya, seekor gnu atau wildebeest mati di kandang. Hewan mamalia itu mati karena perut kembung. Hewan bernama Dedy itu berusia 4 tahun. [dtc]