Surabaya – Terbongkarnya kasus contekan massal di SDN Gadel II/577 Tandes Surabaya membuat keluarga Alif menyiapkan mental. Apapun hasilnya nanti akan diterima lapang dada, meskipun Alif tidak lulus.
Namun bila lulus dan nilainya memuaskan, Alif yang dikenal pintar di sekolahnya itu berkeinginan menempuh pendidikan lanjutan di SMP favoritnya di Kota Surabaya.
“Inginnya masuk ke SMP Negeri 3 Surabaya,” kata Ny Siami, ibunda Alif saat bincang-bincang dengan detiksurabaya.com, Rabu (15/6/2011) pagi melalui sambungan telepon.
Pasca pengusiran yang dilakukan warga Gadel yang marah karena terbongkarnya contekan massal saat ujian nasional, membuat Ny Siami dan Alif trauma hingga memutuskan kembali ke kampung asal Siami di Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik.
Sampai saat ini, Ny Siami masih belum memberikan kepastian kapan akan kembali lagi ke tempat tinggalnya di Gadel Sari Barat. Namun di sisi lain, Siami tetap memikirkan pendidikan anaknya. Apalagi Alif, ingin melanjutkan ke SMPN 3.
Sebagai orang tua, Siami yang lulusan smp ini akan mendukung keinginan anaknya untuk mencapai pendidikan yang lebih baik.
“Kalau danemnya memenuhi syarat, saya ikuti kemauan anak. Kalau danemnya nggak memenuhi syarat, saya nggak tahu harus kemana. Lulus nggaknya juga saya terima dengan lapang dada,” ujarnya.
Seperti diberitakan, kasus contekan massal yang melibatkan peran guru itu terungkap setelah Siami berkata jujur ke publik. Alif yang tergolong anak pintar itu disarankan gurunya untuk memberikan jawaban ke kawan-kawannya. Buah dari kejujuran si “whistleblower” itu justru kepahitan.
Siami dan keluarganya dimusuhi warga dan walimurid. Bahkan keluarga jujur itu didemo dan diusir meninggalkan rumahnya di Gadel Sari Barat. dtc