Minggu dini hari (29/8) tepatnya pukul 00.15 WIB Gunung Sinabung yang terakhir meletus tahun 1600 kembali meletus dan membuat ribuan warga dari berbagai desa di lereng Gunung Sinabung, Tanah Karo, Sumatera Utara mengungsi ke kawasan yang lebih aman seperti ke Berastagi dan Tanah Karo, sebagian dari mereka ada juga yang mengungsi ke Langkat.
Saat Gunung Sinabung meletus, hamper semua wajah warga yang mengungsi dari tempat tinggal mereka terdapat debu vulkanik. Debu tersebut semakin tebal setelah Gunung Sinabung meletus. Menurut Anggota DPRD Sumut Richard Eddy M Lingga dan Dermawan Sembiring yang turun langsung ke lokasi menyampaikan bahwa kebutuhan mendesak pengungsi adalah masker dan kebutuhan akan makanan.
Kepada SWATT Online, Richard menyampaikan sampai malam ini, banyak masyarakat yang berasal dari lereng Gunung Sinabung mengungsi ke tempat-tempat pesta seperti Jambur, ke gereja-gereja yang ada di Berastagi dan Kabanjahe.
“Kita sudah bertemu langsung dengan masyarakat dan melihat langsung apa kebutuhan mereka yang paling mendesak. Sampai hari ini, bantuan dari Pemprovsu sudah datang berupa 50 ton beras, lauk pauk, 3 tangki air bersih, 2000 kota mie instant. Dinas Sosial Provsu juga telah mendirikan dapur umum untuk memasak kebutuhan para pengungsi,” paparnya.
Direncanankan, kata Richard, Senin (30/8) bantuan dari DPRD Sumut akan diserahkan langsung oleh Ketua DPRD Sumut H. Saleh Bangun sekaligus memberikan motivasi dan dorongan semangat kepada para pengungsi agar jangan trauma dan merasa takut yang berkepanjangan, tapi tetap memiliki kewaspadaan terhadap kemungkinan lainnya. Tempat-tempat pengungsian mereka juga, tambahnya diupayakan aman dari hujan dan panas. (mes)