Pemerintah tidak boleh terlalu percaya diri mengenai masalah Papua, dengan menganggap seluruh warga Papua masih setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Walaupun, ada informasi yang menyebutkan masalah kemerdekaan Papua hanya di kalangan minoritas saja, tidak mewakili warga Papua secara keseluruhan.
“Untuk mengetahui lebih jauh, kita harus memahami masalah papua yang sebenarnya terjadi. Agar pemerintah tidak bias menyandarkan diri pada pernyataan seseorang, karena hal itu bahaya. Untuk itu harus ada penelitian komprehensif, “ terang Hariyadi Wirawan ketika dihubungi wartawan, Kamis (15/3).
Masih menurut Hariyadi, masalah Papua tidak boleh didiamkan begitu saja. Sebab, jika didiamkan saja dan menyepelekan masalah Papua, pengamat politik internasional UI ini khawatir masalah justru akan bergulir menjadi masalah lebih besar manjadi sesuatu yang tidak bisa pemerintah tangani lagi.
“Saya khawatir akan bergulirkan pada situasi yang tidak bisa kita kembalikan, seperti yang terjadi di Timor Leste. Dimana kita yakin rakyat Timor Timur setia pada NKRI, padahal setelah jajak pendapat, kenyataannya justru sebaliknya, “ ingatnya.
Wajar jika Hariyadi khawatir, sebab masih kuat dalam ingatan bangsa Indonesia, bagaimana Timor Timur lepas dari NKRI, hanya karena pemerintah yakin rakyat masih setia kepada NKRI, sehingga akan memilih opsi menjadi bagian dari Indonesia dalam jajak pendapat. Walaupun disinyalir, Australia bermain dalam jajak pendapat tersebut.
Kepada wartawan, dosen Fisip UI ini mengatakan, harus ada upaya jujur dari semua pihak untuk melakukan perdamaian dengan tujuan kemakmuran bersama. Pemerintah jangan berpikir orang Papua tidak bisa melawan mesin NKRI, itu naif.
Karena dalam konteks politik internasional, orang papua memang tidak bisa melawan Indonesia di wilayah dalam negeri. Tetapi Papua mendapat dukungan dari luar. Dan pada waktunya nanti, akan berbalik seperti peristiwa Timor Timur. “Apabila kasus Papua terus bergulir menjadi kasus besar yang melibatkan jatuhnya korban di pihak lokal, maka isu Papua merdeka akan sulit dihentikan lagi, “ pungkasnya.* |itoday.co.id|