Tim Satgas Mitigasi Bencana Merapi Fakultas Teknik UGM melakukan kampanye pengurangan risiko bencana banjir lahar dingin lewat pementasan wayang waton “Golek Banyu Bening” di padepokan cipto budaya, Dusun Tutup Ngisor, Desa Sumber, Dukun, Magelang, Rabu malam (22/12).
Golek banyu bening, dimaksudkan untuk mengingatkan masyarakat tentang pentingnya keberadaan air sebagai sumber kehidupan manusia. Supaya orang tahu air itu sangat penting. Ada air, maka ada masa depan.
Prof. Dr. Dwikorita Karnawati, M.Sc. yang ikut andil dalam pementasan wayang waton itu menekankan pentingnya masyarakat untuk selalu waspada terhadap bahaya banjir lahar dingin dengan mengetahui tanda-tanda apabila sewaktu-waktu terjadi banjir.
“Yang paling diutamakan menyelamatkan diri masing-masing dengan mengajak anak, istri dan orang tua untuk mengungsi,” kata Ketua Jurusan Geologi UGM ini.
Apabila terjadi bajir lahar, Dwikorita meminta masyarakat segera menyelamatkan diri dan tidak lama-lama berdiam di rumah atau tidak berada di areal sekitar 300 meter dari bantaran sungai. “Melainkan berada jauh lima ratus meter hingga satu kilometer dari sungai,” paparnya. “Bawa juga obat-obatan, air minum, senter apabila keluar rumahnya pada malam hari.”
Ketua Paguyuban Padepokan Cipto Budoyo, Sitrat Anjilin, yang menjadi dalang dalam pementasan wayang waton tersebut mengaku padepokannya untuk keempat kalinya dalam bulan Desember 2010 mementaskan wayang waton untuk kampanye pengurangan risiko bencana lahar dingin. Sebelumnya, sudah dipentaskan di Desa Jumoyo dan Desa Mantingan.(affan)
Foto : Ilustrasi/Kompas/Ferganata Indra Riatmoko