
Ratusan personel Security Phisik Dinamika (SPD) telah sukses bertugas mengamankan jalannya pertandingan tinju bergengsi antara Chris John dan Satoshi Hosono dalam perebutan gelar juara dunia kelas bulu World Boxing Association (WBA) yang berlangsung di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu (14/4/2013) malam.
Koordinator Lapangan Security SPD Prabowo Lanang mengatakan, lancarnya pertandingan tinju tersebut adalah berkat seluruh anggota personel security SPD yang bertugas di tempat-tempat obyek vital yang ia dan bersama timnya sudah tentukan sebelumnya. Mulai dari pengamanan area ring dalam maupun area ring luar.
Dijelaskan Lanang, di area ring dalam SPD bertugas di ruang VIP, ruang ganti petinju, dan konferensi pers bagi para jurnalis. Sementara di area ring luar, SPD bertugas pada pintu-pintu masuk bagi para penonton dan tamu undangan lainnya.
“ Ini adalah pertandingan tinju bergengsi, di mana penonton dan tamu undangan pasti membludak. Jika kami (Security SPD) lengah sedetik saja, maka kami khawatir ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi,” ujarnya kepada SWATT Online.
Lanang juga mengatakan, ia sangat berterima kasih kepada para penonton yang telah diaturnya sehingga tercipta suasana yang aman dan nyaman di dalam pertandingan tinju tadi malam itu.
Pantauan SWATT Online sebelumnya, para penonton yang hendak masuk ke dalam ruangan untuk menyaksikan tinju diperiksa barang bawaannya, di mana para security SPD menggunakan metal detecktor dan garet. Selain itu, SPD juga menggunakan anjing pelacak dalam kelancaran tugasnya.
Crish John pertahankan gelar.
Sementara itu, pemegang gelar Super Champion kelas bulu World Boxing Association (WBA) Chris John kembali mempertahankan gelarnya setelah wasit asal Amerika Serikat Rafael Ramos pada ronde ketiga memberhentikan pertandingan karena Chris John mengalami luka parah pada pelipis kiri dan dahi tepat di atas alis kanan. Dan dewan juri pun mengatakan technical draw (seimbang)
“Jujur, kalau dibilang tidak puas, saya tidak puas. Tetapi itulah tinju, apapun bisa terjadi,” kata Crish John usai pertandingan ketika berada di atas ring.
Dokter Komisi Tinju Profesional Indonesia (KTPI) Tommy Tommy Halauwet menilai keputusan wasit menghentikan pertandingan sudah tepat karena darah yang mengucur begitu banyak dan mengganggu penglihatan Chris. Ia pun mengatakan bahwa Chris harus menjalani pemulihan selama seminggu dan istirahat 3-6 bulan agar kondisinya betul-betul pulih.
“Fatalnya karena darah begitu banyak. Itu merugikan petinju dan harus segera dihentikan,” kata Tommy. (sol/her)