Untuk kesekian kalinya terjadi aksi kejahatan di kompleks Stadion Kanjuruhan. Namun, selama ini pula, tidak satu pun pelaku yang tertangkap. Kini sudah disusul kasus serupa.
Kebanyakan yang jadi korbannya adalah sepasang muda mudi yang lagi pacaran. Kali ini menimpa Arifia Nurcahyo, 16, pelajar SMA asal Dusun Ngliyep, Desa/Kecamatan Donomulyo. Korban tak hanya kehilangan sepeda motornya, namun mengalami luka bacok di tangan kanannya akibat disabet celurit oleh pelakunya.
Nurcahyo, terkena bacok karena berusaha mempertahankan sepeda motornya yang dirampas dua pelaku yang juga mengendarai sepeda motor. Sepeda motor korban yang berhasil dibawa kabur pelaku adalah Yamaha Vega R nopol N 4691 DJ beserta STNK-nya. Kejadian perampas itu berlangsung Minggu (10/10) malam.
“Saat kejadian, korban lagi pacaran. Selama pacaran itu, kemungkinan pelakunya sudah mengincarnya. Ketika akan pulang, korban dihadang pelaku dan dirampas sepeda motornya,” kata AKP Hartoyo SH SIK, Kasat Reskrim Polres Malang, Senin (11/10) yang menambahkan sejauh ini petugas baru baru mengenali ciri fisiknya saja.
Kasus perampasan yang dialami Ari, panggilan akrab Arifia itu bermula saat ia mengajak pacarnya pulang usai keduanya menikmati suasana Minggu malam di Stadion Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, yang memang ramai dengan aktivitas anak muda dan aneka penjual makanan. Ketika itu, waktu menunjukkan pukul 20.30 WIB.
Sesaat setelah menghidupkan mesin sepeda motor tiba-tiba datang dua pria yang mengendarai sepeda motor mendekatinya, dengan saat salah satu pria yang ada di boncengan motor turun dan menghardiknya agar menyerahkan motor berikut STNK nya.
Melihat hal ini, Ari bersiap kabur menyelamatkan diri. Sial bagi remaja bertubuh sedang ini, pelaku yang menghadangnya malah menyabetkan celurit yang mengenai tangan kanannya. Dalam kondisi meringis kesakitan dan jatuh dari motor, pelaku merampas kunci sepeda motor serta STNK-nya dan membawa motor tersebut.
Kejadian yang Berulang
Data di Polres Malang, jumlah kasus kejahatan yang di luar Stadion Kanjuruhan selama ini sudah tak bisa dihitung dengan jari. Biasanya, pelaku kejahatan beraksi pada Sabtu malam atau Minggu malam, saat muda mudi banyak berkumpul di sekitar stadion. Bentuk kejahatannya, mulai perampasan, penargetan seperti minta paksa uang dan HP sampai gendam. Namun, sayangnya, petugas belum berhasil mengungkap satu pun pelakunya. Terkesan, pelaku sengaja mempermainkan petugas yang berjaga di sana.
Belum lama ini, seorang gadis yang lagi menerima telepon di dalam mobilnya ketika mencari lokasi parkir, mengalami perampasan HP oleh dua pria yang mengendarai sepeda motor.
Sumber: surya.co.id